WONOSOBOZONE - Pemerintah Kabupaten Wonosobo menargetkan laju pertumbuhan ekonomi daerah dalam lima tahun ke depan mampu mencapai 6,52%. Angka tersebut dinilai kalangan Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terlalu kecil, mengingat pertumbuhan ekonomi pada 2015 lalu sudah mencapai 5,7%. "Proyeksi pertumbuhan yang hanya sebesar 0,82% hingga Tahun 2021 mendatang apakah tidak terlalu kecil, dan sektor-sektor mana saja yang akan dominan memberikan kontribusi," tanya Agus Ahmad Muhammad yang membacakan pandangan fraksi partai Hanura, dalam rapat paripurna dengan agenda pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021, Selasa (2/8).
Menurut fraksi Partai Hanura, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang kecil tersebut akan berimplikasi terhadap penyerapan tenaga kerja, pengurangan angka pengangguran, hingga pada akhirnya terhadap upaya untuk menekan angka kemiskinan. "Angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo memang mengalami penurunan, dari 23,5% pada 2010 menjadi 21,42% di Tahun 2014, namun pengurangannya memang tergolong lamban dibandingkan dengan daerah lain, dan bahkan berdasar data BPS saat ini masih ada di kisaran 22,8%," tambah Suwondo Yudhistiro dari fraksi PKB. Jajaran fraksi PKB, menurut Suwondo meminta kepada Bupati dan Wabup untuk mengambil langkah strategis demi menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan pelayanan sosial dasar masyarakat. "Langkahnya bisa lewat optimalisasi penerimaan PAD, pengembangan sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta optimalisasi kinerja birokrasi dan pelayanan publik," urai Suwondo.
Harapan agar Pemerintah Kabupaten Wonosobo menjaga komitmen terkait penanggulangan kemiskinan juga disuarakan fraksi-fraksi lainnya. Fraksi PDIP salah satu yang bersuara lantang menyoroti target pemerintah menurunkan angka kemiskinan menjadi 11,4% di akhir periode Bupati - Wabup. "Tentu nya kami apresiasi sangat positif, namun juga kami meminta pemerintah benar-benar menjaga komitmen tersebut," tegas Ketua fraksi PDIP, Yasin Yusuf.
0 komentar:
Posting Komentar