WONOSOBOZONE - Soal
air terjun, Wonosobo memang layak disebut sebagai gudangnya. Kontur geografis
sebagai kawasan Gunung dan pegunungan, serta melimpahnya sumber mata air,
memunculkan puluhan air terjun dengan pesona luar biasa di berbagai wilayah.
Salah satu yang mungkin memiliki panorama paling memukau adalah Curug Sikarim,
di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar. Air yang berasal dari limpahan telaga
Cebong tersebut mengalir menuruni tebing perbukitan setinggi hampir 90 meter
dan jatuh ke sungai Mlandi. Di kala debit air cukup besar, curug tersebut tak
hanya menampakkan satu air terjun. "Bisa lebih dari tiga atau empat
jatuhan air yang terlihat sangat indah dari jalan Garung-Sembungan," kata
Istangin, perangkat desa Mlandi, ketika bersama Pj Kades setempat mendampingi
Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo meninjau Sikarim,
Sabtu (2/4).
"Saat cuaca
cerah, sekitar tengah hari, pengunjung yang beruntung juga akan bisa menikmati
Curug Sikarim menyajikan pelangi yang sangat indah," tambah Pj Kades
Mlandi, Mustofa. Namun mengingat kawasan Dieng, terlebih Desa Sembungan memang
merupakan desa tertinggi di pulau Jawa, cuaca cerah tanpa kabut memang tak bisa
ditemui setiap hari. Ketika Kepala Kantor Parekraf tiba sekitar pukul 14.00
WIB, kawasan Sikarim sudah dilanda kabut tebal, meski sesekali menghilang.
"Keindahan Curig Sikarim ini berpotensi mendatangkan wisatawan, baik asing
maupun domestik, mengingat lokasinya juga berada di Desa Sembungan, yang di
setiap akhir pekan penuh pengunjung," tutur Agus. Saat ini Sikarim belum
optimal sebagai destinasi wisata, menurut Agus disebabkan akses jalan yang
belum memadai. "Jalan dari Sembungan rusak parah dan sulit untuk bisa
dilalui kendaraan, begitu pula akses dari Garung via Mlandi dan Sirangkel juga
masih ada sekitar 7 kilometer jalan rusaknya," lanjut Agus. Padahal, dari
sisi waktu tempuh, Agus meyakini Curug Sikarim bisa dijangkau dalam waktu tak
lebih dari 20 menit dari pasar Garung. "Juga sejalur dengan arah ke Telaga
Menjer dan Bukit Seroja," beber mantan Kabag Humas Pemkab itu.
Pihak Pemerintah Kabupaten, disebut Agus memang telah
memasukkan program perbaikan jalan alternatif Garung-Sembungan, namun baru akan
dimulai pada 2017 mendatang. "Saya berharap kelompok sadar wisata Desa
Sembungan maupun Mlandi bisa lebih kreatif untuk menarik wisatawan agar
berkunjung ke Sikarim," kata Agus. Salah satu alternatif yang bisa
ditempuh agar wisatawan bersedia mengunjungi Sikarim, adalah dengan menyediakan
jasa kendaraan yang layak untuk menuju ke lokasi. "Mobil atau sepeda motor
jenis offroad cocok saya kira mampu menaklukan jalanan yang di beberapa ruasnya
masih sulit dilalui kendaraan biasa," lanjut Agus.
Dengan hidupnya
Curug Sikarim, yang juga berdampingan dengan Curug Silaka tersebut, Agus
meyakini akan ada dampak ekonomi cukup signifikan bagi warga setempat.
"Warga desa Mlandi, Sirangkel, atau Sembungan sendiri, jelas akan
merasakan efek positif kalau Sikarim ramai dikunjungi wisatawan," tutup
Agus sebelum meninggalkan Sikarim.
0 komentar:
Posting Komentar