WONOSOBOZONE - Ada yang berbeda Kegiatan Tengah Semester (KTS) yang rutin digelar setiap tahun oleh SMPN 1 Selomerto. Tahun ini pihak sekolah sengaja mengadakan kegiatan pentas seni, seminggu setelah Ujian Tengah Semester.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Selomerto, Ngatiman, tiap tahun selalu diadakan kegiatan tengah semester dengan berbagai kegiatan, yang bertujuan merangsang ide dan kreasi pelajar sehingga tumbuh inovasi yang menjadi salah satu modal tumbuhnya pendidikan karakter anak didik.
Ditemui di kantornya, di sela acara pentas seni, Kamis (30/3), Ngatiman menyebutkan, semua siswa ikut terlibat mewakili kelasnya dalam pentas seni ini. Kegiatan ini merupakan upaya menggugah kepedulian pelajar sekaligus untuk mengekspresikan seni, terutama seni tradisional yang bermuatan local. Khususnya Desa Plobangan, dimana SMPN 1 Selomerto berdomisili.
Ngatiman juga menyampaikan bahwa KTS kali ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Dimana KTS biasanya dilaksanakan usai Ujian Tengah Semester (UTS), tetapi pada KTS kali ini dilaksanakan seminggu setelah UTS.
Dengan KTS yang dilaksanakan seminggu usai UTS 29-30 Maret ini diharapkan akan mengurangi beban konsentrasi siswa dalam melaksanakan UTS. “Karena apabila KTS dilaksanakan usai UTS, konsentrasi siswa akan terpecah dan berdampak kurang baik pada hasil UTS” tambah Ngatiman.
Dari pantauan di lapangan, para siswa menampilkan berbagi kesenian, mulai dari kesenian tradisional sampai kesenian modern. Salah satu kesenian tradisional bermuatan lokal yang ditampilkan adalah tari Sindung Lengger. Dengan diiringi tabuhan gamelan oleh para siswa, penari penari membawakan tari Sindung Lengger dengan apiknya.
Selain Tari Sindung Lengger, para siswa juga membawakan gending Mars dan gending Visi Misi SMPN 1 Selomerto, yang merupakan karya monumental ciptaan dari guru SMPN 1 Selomerto.
Pada kesempatan itu Ngatiman juga menyampaikan bahwa dengan berbagai kegitan yang dilaksanakan di SMPN 1 Selomerto, baik kegiatan akademik maupun non akademik semuanya bertujuan untuk kemajuan siswa dan sekolah. Dimana kejayaan SMPN 1 Selomerto beberapa waktu lalu yang memperoleh predikat sebagai juara 3 sekolah sehat nasional, sekolah adiwiyata nasional dan green scholl award dari Unnes, akhir akhir ini mulai meredup. Oleh karena itu bersama dengan jajaran guru, staf dan siswa pihaknya ingin mengembalikan kejayaan SMPN 1 Selomerto.
SMPN 1 Selomerto yang mempunyai 472 siswa dengan 18 ruang kelas ini juga ditunjuk oleh kecamatan Selomerto untuk merintis sekolah ramah anak yang nantinya akan menjadi percontohan di Selomerto. Oleh karena itu Ngatiman berharap kedepan SMPN 1 Selomerto akan sukses di semua bidang baik akademik maupun non akademik, mampu mengembangkan budaya local dan “orang tua jangan takut untuk menyekolahkan anaknya di Plobangan ini, karena SMPN 1 Selomerto mampu dan bisa untuk mendidik siswa siswanya” tegas Ngatiman.