wonosobozone.com: waria

Edutainment Ajak Stop Diskriminasi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEObtTDXYuByPTP1qLZefgu_quipL1s8bSq39lB9dzxUcxgNXs_1lgkkiHUVBWeh5d-ZCwOc6QZHueZpUqoT_YLtBMFOOt2B8nfr_R646Wf2_ptO6t-1KBWzqop4ea7jucuNkBSgWbG1NY/s1600/3.-Foto-A-Seni-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEObtTDXYuByPTP1qLZefgu_quipL1s8bSq39lB9dzxUcxgNXs_1lgkkiHUVBWeh5d-ZCwOc6QZHueZpUqoT_YLtBMFOOt2B8nfr_R646Wf2_ptO6t-1KBWzqop4ea7jucuNkBSgWbG1NY/s320/3.-Foto-A-Seni-1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Perwakilan Gewos unjuk gigi menghibur peserta Edutainment, <br />di aula kecamatan Wonosobo kemarin (4/6). Foto: Erwin</span></td><td class="tr-caption"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
WONOSOBOZONE - Dengan tema Stop stigma dan diskriminasi terhadap kaum gay dan waria (Transgender), agenda bertajuk Edutainment digelar di aula Kecamatan Wonosobo, Sabtu malam (4/6).</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Agenda yang dihelat oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH) Purwokerto bersama Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Wonosobo tersebut mengundang puluhan perwakilan Waria dan Transgender Wonosobo yang tergabung dalam Perkumpulan Gay Waria Wonosobo (Gewos). Terlihat beberapa dinas Pemkab juga mendampingi agenda yang dikemas dalam talkshow tersebut.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Sekertaris KPA Wonosobo, Heri Purwanto, mengungkapkan bahwa perlu adanya perhatian dan ruang untuk para Transgender dalam berekspresi. Hal itu dikatakannya, akan memudahkan pemerintah dalam memantau aktivitas kaum yang hingga kini masih dimarginalkan tersebut, meskipun secara kompetensi tak jarang lebih unggul untuk beberapa profesi.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Namun kaitannya dengan penanggulangan Aids juga bisa semakin dimudahkan jika ada langkah-langkah kerjasama untuk mengarahkan pada pekerjaan yang memadai. “Jika kelompok tersebut tidak diberi ruang dan cenderung dibiarkan menutup diri, bisa dipastikan Pemda kesulitan dalam pengawasan (terkait kesehatannya),” ungkap Heri di sela acara.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Dalam waktu dekat, berbagai bentuk pelatihan disebut menjadi alternatif solusi yang akan dipilih oleh KPA dan Pemda Wonosobo. yakni untuk mendampingi dan mengarahkan apra Waria atau Transgender kearah pekerjaan yang lebih baik. Mengingat beberapa Waria hingga saat ini masih ada di area pekerjaan yang rawan terjangkiti Aids.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
“Bentuknya seperti pelatihan menjahit, tata boga, otomotif. Nantinya akan dirancang agar para anggota Gewos benar-benar memiliki profesi yang bisa dijadikan pegangan hidup,” imbuh Heri.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Menurut koordinator lapangan LPPSLH, Abi,  masih adanya berbagai bentuk stigma buruk dan diskriminasi dari masyarakat terhadap komunitas Gay Waria Transgender adalah sebab dari kecenderungan  komunitas tersebut tertutup dengan dunia luar.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
“Dengan tertutupnya lingkaran komunitas mereka, memungkinkan angka HIV/Aids semakin bertambah,” terang Abi.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Dihelatnya acara edutainment yang dikemas akrab dan diisipenampilan dari komunitas Gewos menjadi salah satu media untuk saling membuka diri agar stigma-stigma tersebut semakin hilang. Abi berharap ada ruang untuk anggota komunitas Gewos dan komunitas lainnya yang mengusung konsep yang sama.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
“Salah satu tujuan untuk mengajak teman-teman dari komunitas tampil adalah agar mereka mampu mengekpresikan dirinya kearah yang positif dan tidak cenderung tertutup,” pungkasnya.</div>
<br />
Source:<a href="http://radarpekalongan.com/" target="_blank">radarpekalongan.com</a></div>

Edutainment Ajak Stop Diskriminasi

Perwakilan Gewos unjuk gigi menghibur peserta Edutainment, di aula kecamatan Wonosobo kemarin (4/6). Foto: Erwin WONOSOBOZONE - Deng...

Baca selengkapnya »

11.43.00

Komisi Penanggulangan Aids (KPA) : Stop Stigma Dan Diskriminasi Terhadap Gay dan Waria

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="padding: 5px; text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://lh3.googleusercontent.com/-J0ikPgV4P-4/V1UNXsautTI/AAAAAAAAJsU/CRhlta-by94/img1465191192419.jpg"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-J0ikPgV4P-4/V1UNXsautTI/AAAAAAAAJsU/CRhlta-by94/img1465191192419.jpg cursor: pointer;" style="border-radius: 2px; border: 1px solid; max-width: 200px; padding: 5px;" width="200px" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Beberapa peserta yang hadir, tema acara, Salah satu tim peserta unjuk gigi untuk menghibur hadirin</b></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="blogaway-section">
WONOSOBOZONE - Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup (LPPSLH) Purwokerto menggandeng Komisi Penanggulangan Aids (KPA) untuk menggelar edutainment dengan tema stop stigma dan diskriminasi terhadap kaum gay dan waria (Transgender), Sabtu malam (4/6). Acara yang diselenggarakan di aula Kecamatan Wonosobo tersebut melibatkan instansi terkait dari pemerintah daerah, perwakilan tokoh masyarakat dan <u>juga</u> puluhan Transgender yang tergabung dalam komunitas gewos Wonosobo.<br />
<br />
Sekertaris KPA Wonosobo, Heri Purwanto, menyebutkan perlu adanya perhatian dan ruang untuk para Transgender dalam berekspresi, sehingga memudahkan pemerintah dalam memantau aktifitas Transgender tersebut. "Jika kelompok tersebut tidak diberi ruang dan cenderung menutup diri, bisa dipastikan Pemda kesulitan untuk mengawasinya," ungkap Heri. Ke depan, berbagai bentuk pelatihan menjadi alternatif solusi yang akan dipilih oleh KPA dan Pemda Wonosobo untuk menggiring Transgender kearah pekerjaan yang lebih baik. "Seperti pelatihan menjahit, tata boga, otomotif, akan kami pilih agar para Transgender benar-benar memiliki profesi yang bisa dijadikan pegangan hidup," tambah Heri.<br />
<br />
Sementara, koordinator lapangan LPPSLH, Abi, menjelaskan bahwa bentuk stigma buruk dan diskriminasi dari masyarakat terhadap komunitas Transgender yang menjadikan penyebab tertutupnya komunitas tersebut dengan dunia luar. "Dengan tertutupnya mereka, memungkinkan angka HIV/Aids semakin bertambah," terang Abi. Dengan adanya acara edutainment, Abi berharap ada ruang untuk para komunitas tersebut, agar para Transgender mampu meng-ekpresikan dirinya kearah yang positif. (Ard)</div>
<br /></div>