WONOSOBOZONE – Pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam cabai dipastikan mampu menekan biaya pengeluaran rumah tangga hingga ratusan triliun rupiah. Penggunaan lahan tidur ini menjadi solusi permanen dalam rangka menjaga ketahanan terhadap salah satu komoditas strategis itu. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Hidayat Sayono di ruangannya, Senin (6/3). Hidayat mengatakan upaya tersebut merupakan dukungan Pemkab Wonosobo terhadap pemerintah pusat untuk melakukan Gerakan Tanam Cabai (Gertam Cabai) 2017. ”Bentuk dukungan kami diantaranya menggencarkan sosialisasi agar masing-masing keluarga bisa menanam tanaman cabai di halaman dan pekarangan rumahnya”, jelasnya kepada wonosobozone.
Dia menambahkan, Gertam tersebut juga sebagai bentuk partisipasi warga dalam mengoptimalkan peran rumah pangan lestari dan fungsi lahan kosong. Tidak hanya cabai, menurut Hidayat, beberapa tanaman sayuran dan umbi-umbian juga ikut digencarkan untuk memadati pekarangan rumah yang tidak terpakai itu. “Menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun, maka penanaman cabai di lahan pekarangan merupakan salah satu solusi untuk membantu penyediaan cabai secara berkelanjutan di tingkat rumah tangga,” terangnya.
Selain mendorong masyarakat memanfaatkan halaman dan pekarangan rumahnya, pihaknya juga telah mengusulkan bantuan sebanyak 3.900 polibag tanaman cabai untuk ditanam di Desa Nderoduwur Kec. Mojotengah dan Desa Tegalsari Kec. Garung. Bantuan tersebut merupakan hibah APBD 1 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang diberikan melalui Kelompok Wanita Tani.
Tak hanya itu, pihak Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan juga mengusulkan program perluasan pengembangan pertanian cabai di Wonosobo mencapai 80 hektare selama 1 tahun mendatang. “Rinciannya untuk pengembangan cabai merah besar mencapai 50 hektare dan pengembangan cabai rawit merah mencapai 30 hektare. Dan dari 80 hektare tersebut, 4 persennya juga kami alokasikan untuk program Gertam Cabai ini," imbuh dia.
Perluasan pengembangan pertanian cabai tersebut dilakukan, dikatakan Hidayat, guna mendukung pengembangan pertanian cabai, serta sebagai upaya memenuhi pasokan barang agar harga dipasaran tetap terkendali. "Memang tahun ini alokasi luasan pengembangan kami targetkan 80 hektare. Pengembangan dilakukan pemerintah pusat dan didanai melalui Dipa Pagu Pemprov Jateng," ujarnya.
Dengan program perluasan pengembangan dan Gertam Cabai, pihaknya berharap permasalahan Cabai bisa terpecahkan secara nasional. Karena, tidak bisa dipungkiri, harga cabai di pasaran masih relatif tinggi. Kondisi itu dikarenakan banyak petani mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrim yang menyebabkan banyak tanaman cabai busuk. (Ham)
0 komentar:
Posting Komentar