Ilustrasi Web by kompasiana.com |
WONOSOBOZONE - Dibanding tahun sebelumnya, angka kenakalan remaja di tahun 2016 meningkat cukup pesat, yakni lebih dari 20%. Kepala Sub Bidang Kesehatan Reproduksi, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA), Nurul Hidayati, mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya pengaruh lingkungan dan Gadget. Namun Nurul meyakini penyebab terbesar yang mengakibatkan penyimpangan tersebut adalah keterlibatan keluarga. “Lingkungan itu kan pokok mempengaruhi mental seseorang terutama remaja, kemudian tekhnologi yang tidak bisa kita bendung sama sekali. Sekarang anak SD aja sudah bawa hp dan bisa membuka situs-situs aneh, dan rasa penasaran anak ini yang belum siap untuk menerima itu,” tegasnya.
Sedangkan imbas dari kenakalan tersebut, menurut Nurul seperti tingginya angka hamil diluar nikah, pernikahan dini, perceraian, bahkan sampai aborsi. “Sepengetahuan saya, bukannya menurun, tapi meningkat, sekitar 20 an persen, kenakalan meningkat, pernikahan dini juga meningkat, tingkat perceraian juga meningkat, dan itu ditandai dengan banyaknya remaja dibawah usia karna hamil duluan,” urai Nurul.
Hal itu menjadikan pihak terkait melakukan terobosan sebagai tindakan pencegahan. Upaya tersebut terlihat ketika Dinas PPKBPPPA menggelar sosialisasi dan orientasi pengurus Pusat Informasi Konseling Remaja dan Mahasiswa atau PIK RM, pada Rabu, 22 Februari 2017. Dengan adanya sosialisasi tersebut, Nurul berharap angka kenakalan remaja dapat berkurang serta mampu memotivasi remaja untuk melakukan tindakan yang positif. (Ard)
0 komentar:
Posting Komentar