WONOSOBOZONE - Berkunjunglah ke dusun Anggrunggondok, sebuah dusun di Desa Reco Kecamatan Kertek yang berada di tengah dua Gunung, yaitu Sindoro dan Sumbing. Secara geografis, dusun berpenghuni lebih dari 5.000 jiwa itu terletak di lereng Sindoro, dan tepat berada di pinggir jalan raya Wonosobo-Temanngung. Aksesnya juga sangat mudah dijangkau, baik menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda 4. Jalan perkampungan yang berupa rolakan rapi nan lebar memudahkan setiap jenis kendaraan untuk memasuki kawasan dusun Anggrunggondok.Begitu masuk ke perkampungan, setiap pengunjung akan disambut senyuman ramah penduduk, dan panorama menawan yang siap memanjakan mata. Tak hanya itu, hembusan angin sejuk pun seolah bersiap menyegarkan jiwa dan raga setiap pengunjungnya.
Selain memiliki potensi alam yang kini lebih banyak dimanfaatkan untuk pertanian, Anggrunggondok, yang juga dikenal dengan toleransi umat beragamanya kini mulai mempersiapkan diri untuk menerima kunjungan wisata. Sebuah taman rohani telah dibangun di tengah perkampungan, dan bisa dikunjungi setiap saat. Warga sekitar pun kini tengah mempersiapkan kawasan lereng Sindoro untuk dijadikan sebagai destinasi wisata alam. "Pemandangan matahari terbit maupun matahari terbenam dari Anggrunggondok sangat indah, bahkan mungkin tak kalah dengan pesona sunrise di Bukit Sikunir Dieng," tutur Kepala Desa Reco, Heli Kurniawan, saat ditemui di sela acara menanam kpi dan Jenitri bersama Wakil Bupati, Jumat (27/5). Dengan sedikit sentuhan saja, Heli meyakini Anggrunggondok bakal menjadi destinasi wisata alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Wonosobo. "Aksesnya mudah, dan kami juga memiliki kekayaan seni budaya yang mendukung," lanjut Heli.
Keindahan lereng Sindoro di Anggrunggondok juga disuarakan Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo. Andang yang mendampingi Wakil Bupati melakukan penanaman di kawasan konservasi lahan lereng Sindoro, mengakui panorama yang tersaji dari ketinggian sekitar 1.800 meter tersebut bakal mampu membius para wisatawan penggemar petualangan. Selain itu, menurutnya lingkungan di perkampungan Anggrunggondo hingga kini masih banyak rumah kuno nya, sehingga layak pula untuk dijadikan objek wisata kesejarahan. "Di atas dusun Anggrunggondok tinggal dibuatkan semacam gardu padang untuk menikmati panorama baik Sunrise maupun Sunset, serta gazebo untuk istirahat para pengunjung," jelas Andang. Keindahan alam Anggrunggondok, disebut Andang bakal mampu menambah alternatif tujuan wisatawan yang hendak menikmati sunrise di bukit Sikunir tapi terkendala lalu lintas menuju Dieng. "Arus Lalu lintas menuju kawasan Dieng kini hampir pasti mengalami kemacetan panjang, terutama di akhir pekan maupun masa-masa liburan panjang," tandas Andang.
Senada dengan Kepala Bappeda, Wakil Bupati, Agus Subagiyo pun memberikan penilaian positif terhadap potensi wisata di Anggrunggondok. "Pemandangan alam di tengah Gunung Sumbing dan Sindoro bagus untuk para penggemar fotografi dan filmografi," beber Wabup. Kekayaan potensi alam tersebut, menurut Wabup mesti dioptimalkan pihak Desa, agar kelak juga mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga.
0 komentar:
Posting Komentar