WONOSOBOZONE - Kabupaten Wonosobo berhasil menempatkan wakilnya sebagai Juara kedua lomba cipta menu beragam, bergizi, sehat dan aman (B2SA) tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. Hal tersebut menjadi bukti bahwa olahan pangan non beras hasil kreasi asli Wonosobo layak menjadi pilihan sebagai sajian untuk acara-acara resmi pemerintahan. Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Wonosobo, Ani Agus Subagiyo mengaku akan berupaya mengawalinya dari lingkup internal, sebelum nantinya meluas ke semua Dinas dan Instansi di lingkup Pemkab. Selain mengacu pada hasil lomba Cipta menu B2SA di Provinsi belum lama ini, kelayakan produk pangan olahan khas Wonosobo untuk tampil di ajang resmi pemkab juga didasari pada pengamatan kami secara langsung, jelas Ani di sela menilai stan produk khas 15 Kecamatan di kawasan Pendopo, bersamaan dengan gelaran resepsi Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-44, Kamis (26/5).
Menurut pengamatannya, Ani menilai kreasi dari para kader PKK Kecamatan maupun desa dalam mengoptimalkan potensi pangan lokal non beras benar-benar bisa dinikmati. Setidaknya untuk makanan ringan dalam acara rapat-rapat di internal Pemkab, panganan seperti sawut, dadar gulung, pudding jagung manis, dan klepon layak disajikan, ucap Ani. Hanya saja, Ani mengakui kendala untuk menampilkan olahan pangan khas Wonosobo masih ada. Kaitan dengan peraturan, dimana setiap snack yang disajikan dalam forum rapat resmi harus dari toko yang memiliki stempel dan NPWP, sebutnya.
Ani mengakui banyak produsen pangan lokal dari 15 Kecamatan yang belum dapat memenuhi ketentuan tersebut, sehingga ia merasa perlu menggagas adanya wadah khusus bagi produk-produk olahan tersebut. Dalam waktu dekat kami akan membuka online store bagi berbagai produk pangan olahan khas Wonosobo, dan tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan area di sekitar Showroom dekranasda di Gerbang Mandala Wisata akan dibuka sebagai wadahnya, tandas Ani.
Niat TP PKK untuk mendorong produk pangan olahan lokal Wonosobo agar tampil di forum-forum resmi, mendapat dukungan penuh Wakil Bupati, Agus Subagiyo. Bahkan, menurut Agus tak hanya pangan lokal saja yang layak ditampilkan secara resmi, melainkan juga produk batik khas Wonosobo. Dalam acara resepsi peringatan HKG Ke-44 di Pendopo Kabupaten tersebut, pihak TP PKK memang menampilkan hasil kreasi batik dari beberapa perajin asli Wonosobo.
Melihat keelokan desain dan variasi warnanya, Agus menimbau agar para pegawai di lingkup Pemkab Wonosobo bersedia mengenakan busana batik khas tersebut, setidaknya 1 hari di antara 5 hari kerja. Kita harus bangga dengan produk khas Wonosobo, karena di luar daerah bahkan mendapat apresiasi tinggi dan banyak dipesan, tegas Wabup. Dengan dikenakan oleh para pegawai, meski hanya sehari saja, hal itu diyakini Wabup akan mampu meningkatkan kesejahteraan para perajin batik, seperti dari Talunombo, Sapuran, Ropoh, Kepil, maupun Lipursari Leksono.
0 komentar:
Posting Komentar