WONOSOBOZONE - Muslimat dan Fatayat NU diharapkan bisa ikut aktif meniadakan kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Wonosobo. Hal ini diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo, Ny.Fairuz Eko Purnomo, saat memberikan sambutan dalam khoul massal dan selapanan yang digelar PAC Muslimat dan Fatayat NU Mojotengah, Minggu, 22 Mei di Aula Kelurahan Kalibeber.
Ny.Fairuz berharap, agar kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik yang terjadi di lingkungan rumah tangga, lingkungan kerja, sekolah, dan tempat-tempat umum, bisa ditekan bahkan kalau bisa dinolkan.
Hal ini bisa dimulai dari tiap individu, dengan menghindari berbagai tindak kekerasan, baik berupa kekerasan fisik maupun psikis, termasuk kekerasan seksual, seperti yang akhir-akhir ini semakin marak terjadi di masyarakat.
Ny.Fairuz meminta agar semua pihak, termasuk Muslimat dan Fatayat NU, untuk ikut peduli dan tidak ragu, melaporkan dan mengkonsultasikannya kepada pihak-pihak berwenang, apabila ditemukan ada indikasi maupun ditemukan kasus kekerasan yang terjadi di tengah masyarakat.
Ia mengaku sangat miris terhadap peristiwa-peristiwa pelecehan seksual, bahkan sampai tahap pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa beberapa perempuan dan anak-anak di bawah umur, yang terjadi di Indonesia dalam minggu-minggu terakhir ini, sembari berharap hal-hal semacam ini, tidak terjadi di Wonosobo, dan jika pun ada, diharapkan bisa segera ditindak pelakunya, sesuai mekanisme hukum yang berlaku.
Dalam kegiatan yang juga dibarengkan dengan pelantikan pengurus Muslimat dan Fatayat NU ranting Kalibeber ini, Ny.Fairuz juga mengingatkan, bahwa saat ini Pemerintah masih punya banyak pekerjaan rumah, utamanya terkait pengentasan kemiskinan, yang indikatornya antara lain meliputi masih rendahnya tingkat pendapatan warga, khususnya perempuan, rendahnya kualitas pendidikan, kesehatan, dan masih banyaknya masyarakat yang menganggur.
Terkait hal ini, Muslimat dan Fatayat NU diminta secara bertahap mendukung program-program pengentasan kemiskinan yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo, utamanya upaya-upaya simultan tentang bagaimana meningkatkan derajad kemandirian perempuan di semua sektor.
Sedangkan terkait Rencana Aksi Daerah Kabupaten Wonosobo Ramah HAM, yang di dalamnya memuat toleransi beragama, harmonisasi sosial, perlindungan hak-hak perempuan, anak, lansia, dan penyandang disabilitas, serta kebebasan berpendapat maupun mengembangkan diri, Ny.Fairus mengajak, agar semua pihak bersama-sama, saling membantu satu sama lain, dalam mewujudkan program ini, sebagai salah satu upaya, agar masyarakat bisa hidup lebih baik dan sejahtera.
Ny.Fairuz juga menyinggung soal perlunya menghidupkan terus program senja keluarga serta upaya untuk selalu mendukung program KB dan kesehatan keluarga, demi terciptanya keluarga Wonosobo yang sejahtera dan berkualitas.
Sementara, Hj.Istiqomah Mutiqun, dalam tausiyahnya mengingatkan kwajiban laki-laki sebagai seorang suami dan pemimpin keluarga untuk selalu menafkahi istri, baik nafkah lahir maupun batin, dan bisa membawa keluarganya menjadi keluarga yang harmonis dan punya karakter positif, yang bisa berguna bagi masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar