WONOSOBOZONE - Bagian Komunikasi dan Telematika (Komtel) Setda Wonosobo menggelar Jambore untuk Pejabat Pelayanan Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) se-Kabupaten Wonosobo. Kegiatan diikuti sekitar 200 peserta dikemas dengan aktivitas outbond dan presentasi di kawasan Agrowisata Tambi, Kejajar selama sehari penuh, Selasa (24/5). Jambore tersebut digelar demi meningkatkan pemahaman para peserta terhadap era keterbukaan informasi publik.
Kepala Bagian Komtel Setda, Margiono menjelaskan, motif dibalik terselenggaranya jambore KIM dan PPID adalah keinginan pihaknya sebagai PPID Utama Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk mendorong KIM dan PPID Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Wonosobo agar lebih siap dan profesional menghadapi tuntutan terhadap transparansi informasi.
Melalui kegiatan jambore, yang mana para peserta lebih banyak diajak untuk bergembira melalui kegiatan-kegiatan di luar ruangan, diharapkan pemahaman terkait KIP lebih mudah diterima. "Kegiatan sebagian besar memang di luar ruangan, seperti permainan kelompok, lomba yel-yel, sampai tanya jawab dengan tim juri," lanjut Margiono.
Meski terkesan santai menjalani kegiatan selama jambore, Margiono menyebut upaya mengajak KIM dan PPID SKPD dalam memahami materi tetap diberikan secara serius. "Kami mengundang tutor dari Komisi Informasi Publik Jawa Tengah dan wartawan selaku praktisi jurnalistik," ungkap Margiono.
Peserta pun tak lantas sekedar bersenang-senang semata selama jambore, karena mereka juga diwajibkan untuk menunjukkan diri sebagai yang terbaik di antara KIM maupun PPID lainnya. "Ada pemeringkatan PPID Pembantu dan KIM terbaik Tahun 2016, di mana para peserta dinilai langsung oleh salah satu Komisaris dari Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah Zainal Abidin Petir dan Sumali Ibnu Chamid Wartawan Jawa Pos Radar Kedu," jelas Margiono.
Cara penilaian, dijelaskan Margiono didasarkan pada hasil paparan dan tanya jawab para peserta jambore. Unsur yang dinilai adalah sikap, kecakapan, pengetahuan, kinerja, dan kerjasama alias teamwork, tandasnya. Dari hasil penilaian, Margiono menyebut KIM Terbaik I jatuh pada KIM Peduli Kelurahan Jlamprang Kecamatan Wonosobo, Terbaik II KIM Kradesta Sapuran, dan Terbaik III KIM Gilingwesi Sawangan Leksono. Sedang PPID Pembantu Terbaik I jatuh ke PPID Kantor Arsip dan Perpustakaan, Terbaik II PPID Kecamatan Watumalang, dan Terbaik III PPID Satpol PP dan Linmas Wonosobo.
Selain memberikan penilaian, Komisionaris Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah Zainal Petir juga menyampaikan kepada seluruh PPID Pembantu atau Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, bahwa SKPD tidak usah takut memberikan informasi baik untuk kalangan wartawan, LSM, maupun siapapun yang membutuhkan informasi, sepanjang informasi yang diminta adalah informasi yang bisa dipublikasikan sesuai peraturan yang berlaku.
Semangat transparansi ini harus diimbangi dengan mekanisme penyajian informasi yang baik dan sesuai tandar layanan informasi publik yang sudah ditetapkan. Jangan sampai PPID mengalami sengketa informasi karena tidak dapat memberikan informasi publik sesuai prosedur. SKPD juga harus jeli terhadap ranah pengawasan yang dilakukan terhadap informasi yang dimiliki demi kepentingan masyarakat. Jangan berhenti melayani masyarakat karena ketakutan, sepanjang semua sudah dilakukan sesuai aturan, dan terbukalah kepada masyarakat, tandasnya.
Inisiatif untuk mengajak PPID SKPD dan KIM ke acara jambore mendapat apresiasi dari Sekretaris Daerah, Eko Sutrisno Wibowo. Saat didaulat untuk menutup acara, Sekda mengaku terkesan dengan upaya mendorong keterbukaan informasi publik. Memang sudah eranya keterbukaan informasi, namun tetap harus ada filter terhadap informasi-informasi yang sifatnya dikecualikan, tutur Sekda. Dengan telah menerima masukan dan materi selama mengikuti jambore, Eko berharap agar ke depan, PPID tak lagi gamang apabila mendapat aduan maupun permintaan terkait informasi yang layak disampaikan kepada masyarakat luas.
SKPD juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan di bidang informasi melalui berbagai sarana yang dimilki, tambahnya. Sedangkan terkait KIM, Eko meminta agar kedepan KIM dapat benar-benar menjadi jembatan komunikasi dan informasi dari, oleh, dan untuk masyarakat serta jembatan informasi antara Pemerintah dan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar