WONOSOBOZONE - Sedikitnya 444 warga dari 14 kecamatan mengikuti bhakti sosial pelayanan KB gratis, Kamis, 21 Juli di Gedung Wanita, yang digelar Badan Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Wonosobo.
Menurut Kepala Badan Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Wonosobo, Junaedi, prioritas utama program keluarga berencana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB. Untuk itu salah upaya meningkatkan jangkauan layanan KB pihaknya sengaja menggelar fasilitasi layanan KB gratis untuk masyarakat, bertajuk bhakti sosial, dengan sasaran penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berupa implant dan IUD bagi wanita, serta MOP bagi pria. Selain itu, kegiatan ini juga digelar untuk memeriahkan Hari Jadi Wonosobo ke 191 serta Hari Keluarga Nasional ke 33 tahun 2016 yang diperingati tiap tanggal 29 Juni.
Dari data yang masuk, total peserta KB jenis kontrasepsi implant sebanyak 362 dari 13 kecamatan. Peserta asal Kecamatan Kalikajar menjadi yang terbanyak, dengan jumlah peserta sebanyak 67 orang, disusul Kecamatan Wonosobo sebanyak 35 peserta.
Sedangkan untuk kontrasepsi IUD diikuti sebanyak 69 peserta. Peserta asal Kecamatan Wonosobo menjadi yang terbanyak, dengan jumlah peserta sebanyak 18 orang, disusul Kecamatan Kejajar sebanyak 10 orang. Sementara untuk kontrasepsi MOP, hanya diikuti 13 orang, 2 orang dari Kecamatan Kepil dan Sapuran, 5 orang dari Kecamatan Kertek dan 4 orang dari Kecamatan Kalibawang.
Jumlah peserta ini melebih target yang ditetapkan pihaknya. Awalnya pihaknya hanya menargetkan sebanyak 420 peserta. Namun karena tingginya animo masyarakat, jumlah peserta menjadi bertambah.
Adapun tenaga medis yang dilibatkan dalam kegiatan ini antara lain bidan sejumlah 50 orang yang berasal dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dan KODIM 0707, serta 3 orang PKB dari Provinsi Jawa Tengah.
Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo, Ny. Ani Agus Subagiyo menyampaikan pihaknya menyambut baik kegiatan ini. Yang terpenting, melalui kegiatan semacam ini, akan lahir kesadaran dalam membangun keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Menurutnya kontrasepsi hanya alat, sedang KB merupakan sebuah program yang mesti disadari urgensinya bagi setiap keluarga, sehingga akan lahir keluarga-keluarga Wonosobo yang sejahtera.
Sementara terkait MOP, menurutnya metode operasi untuk pria ini, selain lebih mantap juga akan memberikan kenyamanan bagi kaum perempuan. Karena seperti diketahui, beberapa jenis KB untuk wanita, seperti pil, implant, dan suntik merupakan alat kontrasepsi yang berimbas pada perubahan hormonal di tubuh, dan terkadang menyebabkan ketidaknyamanan. Dengan MOP, yang mana pria sebagai pelaku KB, maka imbas hormonal tersebut tidak akan dirasakan. Karena itu, melalui para kader PKK di seluruh Kabupaten Wonosobo, Ny.Ani juga mendorong agar para istri lebih semangat memotivasi suaminya untuk mau menjalani MOP. Keberhasilan program KB, dikatakannya tentu akan memberi imbas positif bagi pembangunan di Wonosobo.
Senada hal tersebut, Ny.Wati Eko Sutrisno juga berharap, kegiatan semacam ini perlu mendapat dukungan luas semua pihak, termasuk dalam penganggaran. Sehingga layanan KB gratis bisa kerap dilaksanakan, yang mana hal ini berimbas pada meningkatkan angka keikutsertaan masyarakat Wonosobo dalam ber-KB.
0 komentar:
Posting Komentar