WONOSOBOZONE - Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) / Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau dulu sering dikenal dengan MOS (Masa Orientasi Sekolah) yang erat dengan budaya perpeloncoan (senioritas) yang identik dengan kekerasan kepada anak didik baru (Junior). Walaupun hal tersebut tidak terjadi di setiap sekolah, akan tetapi hal tersebut sangat miris, dimana sebagai orang tua ingin menyekolahkan anaknya malah pulang dengan kondisi yang tidak diharapkan.
Megantisipasi hal tersebut Kapolres Wonosobo AKBP Azis Andriansyah, S.H., S.I.K., M.Hum., memerintahkan kepada seluruh Polsek jajaran Polres Wonosobo melakukan pengawasan ke setiap sekolah yang ada diwilayahnya.
Kapolres tidak hanya duduk diam menunggu laporan. Hari pertama dimulainya pembelajaran, kapolres mendatangi sekolah di wilayah Kecamatan kertek. SMA N 1 kertek dan SMP N 1 Kertek menjadi sasaran kapolres melakukan pengecekan kegiatan MPLS/MOPD. Senin (18/7)
Informasi yang diperoleh dari pihak sekolah, bahwa Kepolisian juga diikutsertakan dalam mengisi MPLS/MOPD. Begitu sampai di SMK n 1 Kertek, Kapolres bertemu anak-anak kelas X yang sedang istirahat. Menurut Hanisah salah satu siswi yang mengikuti MOPD di SMK N 1 kertek bahwa disekolahnya tidak ada perpeloncoan “Waktu istirahat seperti saat ini, kami ditunjukkan lokasi kantin disekolah ini, saat saya tadi mau sholat para senior juga mengantar kami sampai ke Mushola yang berada di lingkungan sekolah.” Kata Hani.
Selain melakukan pengecekan kepada siswa-siswi, kapolres juga melakukan pengecekan di kantin sekolah. Sambil berbincang dengan pemilik kantin dan para siswa-siswi yang sedang beli makanan di kantin, Kapolres meneliti/mengecek makanan yang dijual dikantin sekolah. Bukan masalah mahal tidaknya, akan tetapi pengecekan ini lebih mengarah kepada sehat tidaknya dan efek kenakalan remaja (Rokok). Dari ketiga kantin yang diperiksa tidak ada yang menjual rokok, sedangkan makanan yang dijual juga layak konsumsi.
Begitu bel berbunyi, siswa-siswi langsung menuju ke kelas masing-masing. Kapolres diberi waktu oleh Heri Kepala Sekolah SMA n 1 kertek untuk memberikan Motifasi. “Nakal itu ada waktu berhentinya, kapan kita mau berhenti nakal, sekarang, pada usia 40 tahun, 70 tahun. Tapi nakal itu pasti akan berakhir, tinggal kita sendiri kapan mau mengakhiri masa nakal. Masa depan kalian masih panjang, meraih cita-cita harus dengan usaha dan doa, salah satu usaha adalah dengan belajar. Ya, seperti saat ini kalian menempuh jenjag pendidikan di SMA N 1 Kertek ini, kalaukalian nakal, sering bolos maupun tidak memperhatikan pelajaran, bagaimana kalian mau mengejar cita-cita.”
Kapolres juga memberikan berbagai motifasi lainnya untuk agar para siswa-siswi bisa meraih cita-citanya. Selesai dari SMA N 1 kertek kapolres melanjutkan mengunjungi SMP N 1 Kertek. Siswa-siswi sedang berkumpul diaula. Lagi-lagi Kapolres diberikan kesempatan untuk berbicara. Kapolres juga memberikan motifasi agar mengejar cita-cita, bahkan Kapolres meminta siswa-siwi untuk menulis cita-cita dihalaman depan buku masing-masing, hal tersebut agar selalu ingat untuk meraih cita-cita.
Source: tribratanewswonosobo.com
0 komentar:
Posting Komentar