WONOSOBOZONE - Antusiasme warga kecamatan Garung, khususnya desa Gemblengan, dalam memeriahkan Jagong Budaya, yang baru pertama kali digelar, sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi Wonosobo ke 191, cukup tinggi.
Camat Garung, Santosa, di sela gelaran Jagong Budaya, Selasa, 26 Juli di lapangan desa Gemblengan, mengungkapkan sejak beberapa hari sebelum hari H, seluruh perangkat 14 desa dan 1 kelurahan yang ada di Garung, sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Bahkan tiga hari sebelum hari H, beberapa perangkat bersama Kepala Desa dan Kelurahan, dibantu tokoh agama dan masyarakat setempat, sibuk di lapangan Gemblengan mempersiapkan gelaran Jagong Budaya. Mulai dari tenda, sound, listrik sampai panggung hiburan, sibuk didirikan.
Selain perlengkapan, berbagai atraksi juga disiapkan. Mulai tari selamat datang, selasih sampai jaranan, seperti yang dipentaskan pelajar MI Maarif Gesing Gemblengan, sampai mini ekspo dan nasi tumpeng khas Garung, yang dikenal sebagai bucu.
Terkait penyedian nasi bucu ini, antusiasme warga sangat tinggi. Dari target 150 bucu yang disediakan perwakilan desa dan kampung di Garung, ternyata berhasil tersaji 831 bucu, yang didalamnya terdapat beragam ingkung. Tidak hanya ingkung ayam saja, tapi juga ada ingkung entog, bebek, burung dara dan kalkun. Unggas-unggas ini disembelih berbarengan pada hari Senin sore, pas masuk waktu Maghrib. Hal ini mengandung makna, agar ingkung-ingkung ini mendapat berkah dari Yang Maha Kuasa, karena diyakini Maghrib merupakan waktu yang mujarab.
Kekhasan lainnya adalah bentuk bucu yang disiapkan oleh tiap-tiap desa, yang disesuaikan dengan jenjem atau weton tiap Kepala Desa. Ada yang berbentuk bulat, ada juga yang berbentuk memanjang.
Sedangkan untuk lebih memberikan makna dalam gelaran yang baru pertama kali digelar ini, pihaknya memberikan hadiah khusus, kepada bayi yang lahir tepat pada tanggal 24 Juli 2016, yang mana tanggal ini merupakan hari jadi Kabupaten Wonosobo. Setidaknya ada 3 bayi di Kecamatan Garung yang lahir tepat pada tanggal ini. Salah satunya adalah bayi bernama Ahmad Galang Lulu Zahdi, asal dukuh Gintung Rt.02 Rw.04 desa Tegalsari, yang lahir pada Ahad Kliwon dari ibunya yang bernama Mudrikah.
Santoso menekankan, pemberian hadiah ini merupakan bentuka penghargaan bagi anak Wonosobo yang tepat lahir di hari jadi Kabupaten Wonosobo, sehingga kedepannya anak-anak Wonosobo bisa termotivasi dalam menghargai hari lahir daerah kelahirannya, yang berujung pada meningkatnya kecintaan serta semangat untuk memajukan wilayahnya.
Sementara terkait mini ekspo, diterangkan Lurah Garung, Kartimin, pihaknya telah mengkoordinir seluruh perangkat desa untuk menampilkan berbagai potensi khas yang dimiliki desanya. Salah satunya yang ditampilkan Kelurahan Garung, yang menampilkan pameran kreasi benda-benda miniatur, seperti bis dan truk, yang harga per unitnya mencapai 2 juta rupiah.
Salah satu warga Garung, Agustinus, yang kesehariannya menjadi Kepala Sekolah SD 2 Lengkong, berharap, agar kegiatan semacam ini bisa kerap ditampilkan tiap tahun, dengan tuan rumah bergantian di seluruh desa di Garung, dan Kabupaten Wonosobo secara umum, sehingga akan lebih terjalin komunikasi antara masyarakat dengan para pejabatnya.
0 komentar:
Posting Komentar