WONOSOBOZONE - Baritan (Bubar Ngarit Selamatan), tradisi turun temurun warga Desa Simbang, Kecamatan Kalikajar hingga saat ini masih terus digelar dan kini mulai dilirik Pemerintah Kabupaten Wonosobo agar ke depan bisa dikemas lebih menarik, sehingga layak dijadikan sebagai agenda wisata budaya.
“Tradisi baritan ini unik sekali, karena selain menampilkan sapi-sapi terbaik milik warga, juga diiringi pertunjukan kesenian khas desa Simbang, jadi sangat potensial untuk menarik wisatawan, apalagi kita tengah berupaya untuk menggali potensi pariwisata berbasis desa", kata Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo ketika ditemui di tengah Upacara Baritan, di lapangan Desa Simbang, Jum’at (18/9).
Baritan sendiri, dikatakan Agus telah memenuhi persyaratan sebagai potensi wisata berbasis desa, mengingat acaranya benar-benar digagas sendiri oleh warga, didanai secara swadaya, serta menampilkan sisi-sisi uniknya sebab Wisatawan, terutama dari mancanegara, disebut Agus sangat tertarik dengan wisata tradisi seperti Baritan ini.
“Untuk tahun-tahun mendatang, kita mendorong agar Baritan bisa dikemas lebih menarik lagi, seperti lebih banyak kesenian yang tampil, atau sapi-sapi milik peternak dikirab keliling desa dan dihias”, harap Agus.
Tradisi Baritan sendiri, seperti dijelaskan Kepala Desa Simbang Budi Santoso, sebenarnya merupakan ungkapan rasa syukur para petani dan peternak.
“Digelar setiap selesai panen, sebagai wujud rasa syukur kami kepada Yang Maha Kuasa, serta sekaligus menjadi media untuk memanjatkan doa agar di masa-masa mendatang, panen dan ternak kami juga semakin berkembang”, jelas Budi.
"Sisi keunikan Baritan, dikatakan Budi juga terletak pada pemilihan hari untuk gelaran acara yang tidak bisa digelar di luar hari Kliwon di penanggalan Jawa”, terang Budi.
Sebagai wujud syukur itu pula, tradisi Baritan kemudian dilengkapi dengan pesta makan bersama alias Kembul Bujono yaitu makan bersama nasi megono. Seiring perkembangan jaman, Baritan kini juga menjadi ajang lomba untuk memilih sapi-sapi terbaik. Selain itu, momen tersebut juga dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan untuk melakukan pemeriksaan hewan ternak.
“Kami sangat apresiatif dengan komitmen warga Desa Simbang yang dari tahun ke tahun mempertahankan ternak sapi mereka, sehingga dalam Baritan ini, kami menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan inseminasi buatan secara gratis”, jelas Kepala Disnakkan Kabupaten Wonosobo, Abdul Munir di sela pemberian hadiah untuk para pemenang lomba.
Sapi-sapi terbaik yang dipilih berdasar kondisi kesehatan dan kualitas fisiknya tersebut, diharapkan Agus bisa dipertahankan sebagai indukan, sehingga proses reproduksi sapi di Simbang tak berhenti.
source : wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar