WONOSOBOZONE - Kemarau panjang membuat Warga Dusun Silemud, Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran dilanda kekeringan sehingga kini hanya bergantung pada bantuan air dari PDAM Tirta Aji, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Menurut Camat Sapuran, HM Najib ketika ditemui di kantornya, Kamis (17/9), kondisi ini berlangsung setiap musim kemarau tiba, dan untuk tahun ini, warga mulai gelisah karena sejak Agustus mata air di Silemud tak lagi berfungsi sehingga Warga akhirnya melaporkan kondisinya dan meminta agar diberikan bantuan dropping air secara rutin, setidaknya 3 hari sekali.
Adanya dropping air rutin dibenarkan oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Tri Raharjo. Menurutnya, sejak tanggal 10 September lalu, pihaknya setiap 2 hari sekali menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 3000 liter.
“Dropping air kami angkut dengan tiga mobil yang disediakan PDAM Tirta Aji, beserta bantuan logistic seperti beras dan makanan siap saji”, terang Bambang, ketika ditemui di sela dropping air di Silemud.
Untuk memudahkan distribusi air bersih, Bambang juga mengaku telah diijinkan oleh Direktur Tirta Aji untuk mengambil air dari PDAM Cabang Sapuran.
“Kita juga meminta ijin Camat Sapuran untuk membuka hydran yang ada di dekat lapangan Sapuran, agar sewaktu-waktu dibutuhkan bisa digunakan”, lanjut Bambang.
Terpisah, Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten Wonosobo, Agus Dwi Atmojo mengakui, kekeringan di Wonosobo tak hanya di Silemud.
“Kejadian kekeringan parah juga terjadi Dusun Banaran Desa Kayugiang, Kecamatan Garung”, jelas Agus.
Demi mengantisipasi agar tak terulang di masa mendatang, Agus mengaku telah mengusulkan anggaran untuk program penyediaan air minum dan Sanitasi (Pamsimas) di kedua dusun tersebut.
“Usulan di APBN telah masuk dalam pembahasan KUA PPAS di DPR RI melalui Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, dan kemungkinan bisa terealisir pada 2016”, pungkas Agus.dng
source : wonosobokab.go.id
foto : ard
0 komentar:
Posting Komentar