WONOSOBOZONE - Dilihat dari keterlibatan perempuan dalam bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan juga parlemen daerah yang hanya diwakili oleh 2 orang perempuan saja dari 45 orang. Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Wonosobo masuk kategori terendah se Jawa Tengah.
Oleh karenanya, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Wonosobo menggelar workshop untuk para pengurus organisasi wanita, Jumat (11/9) di Gedung Wanita. Dalam workhop yang diikuti perwakilan dari 41 organisasi wanita se-Kabupaten Wonosobo tersebut, peserta diajak merumuskan rencana strategis organisasi, utamanya terkait sinkronisasi dengan program Pemerintah Kabupaten.
Menurut Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak BKKB PP dan PA, Retno Eko SN, pihaknya berharap para pengurus organisasi wanita akan lebih bertanggung jawab terhadap rencana-rencana strategis mereka, sehingga ke depan lebih selaras dengan upaya pemerintah.
Para peserta akan mendapatkan materi dari Kepala Bagian Organiasasi dan Kepegawaian Setda, Maria Susiawati, dan Aktifis perempuan Wonosobo, Sundiyah. Retno juga mengakui pihaknya merasa perlu meningkatkan kesadaran kaum perempuan terhadap kondisi terkini di lingkungan masing-masing.
“Kaum perempuan di desa harus lebih sadar bahwa dana alokasi desa yang diberikan Pemerintah Pusat bisa digunakan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan mereka”, terang Retno.
Kesadaran tersebut, menurut Retno bisa diwujudkan dengan lebih intensifnya peran para perempuan, paling tidak dalam lembaga-lembaga resmi seperti Badan Perwakilan Desa (BPD) sehingga kaum perempuan akan lebih paham apa saja yang bisa dilakukan terkait pembangunan yang bisa diprioritaskan untuk meningkatkan IPG.
source : wonoaobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar