WONOSOBOZONE - Slogan dua anak cukup sangat
ditekankan oleh BKKBN Provinsi Drs. Aan Supardan S.Sos MA kepada ratusan peserta
Jambore PIK Remaja yang ke-6 dan Kemah Bhakti Pramuka Saka Kencana Tingkat Kabupaten
Wonosobo dalam penyuluhan Penyalahgunaan Narkoba, Pergaulan bebas dan HIV/AIDS,
yang digelar selama 3 hari, Jumat-Minggu, 11-13 September 2015.
“Cukup dua anak saja, baik itu anak
laki-laki maupun perempuan, yang penting anaknya dua. Dengan dua anak, selain
mengikuti aturan pemerintah juga sedikitnya bisa men-sejahterakan keluarga anda
sendiri”, Ungkap Aan Supardan.
Aan juga menghimbau agar menghindari
narkoba, seks bebas dan HIV/AIDS, karena hal itu bisa merusak generasi bangsa.
“Berkembangnya sebuah bangsa, ditentukan oleh generasi muda, karena generasi
muda adalah masa depan bangsa”, Pungkas Aan Supardan saat mengakhiri Penyuluhan.
Selaras dengan hal tersebut, Pembina Forum
Ramaja Wonosobo (FRW), Drs, Triyatna Agus Nugraha MM mengatakan bahwa akan
terus membina PIK Remaja untuk menjadi kader yang handal agar bisa mengajak
orang sekitarnya melakukan hal-hal positif, sekaligus bisa melebarkan sayapnya
dalam pembentukan PIK baru. “Jambore ini merupakan salah satu media PIK
se-Kabupaten untuk berkumpul, dan melakukan kegiatan hal-hal yang positif,
berbagi ilmu dan pengalaman, serta melakukan berbagai kegiatan sosial, seperti
penyuluhan KB, Seks bebas, Narkoba, dan HIV/AIDS ke warga sekitar”. Jelas
Triyatna.
Selain itu, Triyatna mengaku
dilematis terhadap UU no. 1 tahun 1974 yang berisi tentang aturan menikah untuk
wanita diperbolehkan apabila sudah berumur 16 tahun. “UU no. 1 tahun 1974 bertolak belakang dengan kesehatan reproduksi
yang dianjurkan menikah untuk wanita minimal 21 tahun”, Tegas Triyatna pada
saat diwawancara. Namun hal itu tidak menjadi surut semangat FRW dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi atau Tupoksi FRW.
Sementara, salah satu peserta
jambore, Jani Arisanto mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti kegiatan
yang setiap tahun diadakan ini. Jani berharap, kegiatan ini bisa rutin
diadakan, agar kelak, tidak ada generasi bangsa yang terjerumus dengan hal-hal
yang negative. “Selain Kabupaten Wonosobo mendapat predikat jambore paling aktif se-Jawa Tengah, Saya
juga bisa mengambangkan kemampuan serta ilmu yang saya dapat selama ini”, Tutur
Jani Arisanto. (Ard)
0 komentar:
Posting Komentar