WONOSOBOZONE - Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan (PAKEM) yang didorong terus oleh USAID PRIORITAS ternyata membuat siswa lebih dekat dan memahami lingkungan sekitar. Hal itu terungkap ketika guru praktikan pelatihan modul 1 dan II, pembelajaran SD dan MI kecamatan Kertek melakukan praktik dengan menggunakan ragam lingkungan sekitar dan pengalaman langsung kepada siswa
Menurut koordinator USAID PRIORITAS Kabupaten Wonosobo Sarwa Eka, dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, siswa tidak akan merasa bosan sebab sumber belajar tidak ada batasnya dan tidak akan habisnya untuk di gali. Mereka juga akan mencintai dan jauh lebih paham dengan pendekatan ilmu pengetahuan pada lingkungannya.
Contoh Ibu Mariana Susandrani, mengajarkan siswanya tentang jenis-jenis daun yang ada dilingkungan sekitarnya dengan cara memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada siswa untuk membaca materi tentang jenis-jenis daun. Lalu, mengajak siswanya keluar kelas, kemudian mereka memetik beberapa daun. Dari daun yang didapat tersebut, mereka mengidentifikasi jenis-jenis daun sesuai dengan Lembar kerja (LK) yang berisi pertanyaan tingkat tinggi tipe produktif.
Siswa terlihat mengerjakan secara utuh. Maksudnya semua siswa memiliki tugas dan tidak ada yang menganggur. Mereka juga terlihat berdiskusi dan memberikan masukan. Terakhir mereka mempresentasikan hasil diskusi dan diberi masukan oleh kelompok lain serta penguatan dari bu Ana.
Setelah presentasi, Ibu Ana memberikan lembar kerja individu untuk menguji kemampuan siswa dengan membuat laporan pengamatan dan tulisan dengan bahasanya sendiri. Selanjutnya siswa diminta menempelkan bukti pekerjaanya hari itu di papan pajang dan di portofolionya agar mereka selalu ingat.
Setelah presentasi, Ibu Ana memberikan lembar kerja individu untuk menguji kemampuan siswa dengan membuat laporan pengamatan dan tulisan dengan bahasanya sendiri. Selanjutnya siswa diminta menempelkan bukti pekerjaanya hari itu di papan pajang dan di portofolionya agar mereka selalu ingat.
“Setelah dilatih, saya coba menerapkanya di kelas. Saya mendesain pembelajaran beragam. Maksudnya, dari individu ke kelompok, kemudian individu lagi. Maksudnya agar siswa tidak bosan. Siswa paling lama bertahan dalam satu kegiatan hanya 15 menit. Setelah itu mereka akan bosan. Saya juga buat medianya dari lingkungan sekitar. Supaya mereka paham lingkungannya,” jelas Bu Ana.
Selain itu, ada juga peserta yang memanfaakan pembelajaran jual beli di pasar. Siswa mensimulasikan proses jual beli dan mengambil manfaat positif dari semua pembelajaran. Pembelajaran seperti ini akan membuat siswa merasa mengalamai langsung dengan kehidupan sehari hari.
“Yang menarik adalah, mereka juga dapat mengetahui dan paham apa yang seharusnya mereka lakukan dengan lingkungan mereka,” timpal Bu Ana.
Guru juga dapat memahamkan siswa dengan bantuan lembar kerja yang telah disusun supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara utuh. Praktik pembelajaran di SD Wringin Anom Kec. Kertek Wonosobo ini merupakan bagian dari pelatihan praktik yang baik yang dilakukan oleh KKKS Kecamatan Kertek bekerjasama dengan USAID PRIORITAS. Dalam pelatihan tersebut mereka dilatih untuk menggunakan pendekatan PAKEM, membuat ragam penilaian yang bermutu, membuat pertanyaan yang merangsang siswa berfikir tingkat tinggi, menyikapi perbedaan individu siswa, dan gender serta menyusun pembelajaran dengan literasi lintas kurikulum.
0 komentar:
Posting Komentar