WONOSOBOZONE - Kebakaran hebat kembali terjadi di Gunung Sindoro. Tak kurang dari 3 petak lahan milik perhutani yang ada di 3 wilayah, meliputi Garung, Mojotengah dan Kertek hangus dilalap si jago merah. Dari keterangan Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0707 Wonosobo Mayor Inf Suratman, ketika ditemui Rabu pagi (23/9), awal titik api terpantau pada Selasa petang, sekitar pukul 17.30 WIB. “Laporan warga masuk ke Makodim pada Selasa petang, dan langsung kita tindaklanjuti dengan mengirim personel melalui Desa Lengkong, Kecamatan Garung”, jelas Kasdim. Di Desa Lengkong, Suratman juga mengatakan bahwa Dandim, Kapolres, BPBD dan beberapa pihak lainnya sempat mendirikan posko sementara untuk monitoring situasi dan kondisi aktual. “Berdasar rapat bersama dan apel pagi di halaman Balai Desa Keseneng, maka posko pemantauan kemudian dipindah ke Keseneng”, lanjut Suratman.

Untuk langkah awal pemadaman, Suratman menjelaskan bahwa pihaknya mengirim 1 peleton personel ditambah personel dan 3 Koramil terdekat. “Kita siap bekerjasama dengan semua pihak, baik dari Polres, BPBD, maupun relawan lain untuk memadamkan api di lereng Sindoro”, tegas Kasdim. Bersama pihak-pihak terkait pula, personel Kodim ditegaskan Suratman akan terus memantau penyebaran api agar tidak merembet ke permukiman warga terdekat. “Luasnya lahan dan kondisi medan yang terbakar tidak memungkinkan untuk dilakukan pemadaman pada saat itu juga, sehingga pada pagi ini kita baru mengirim bantuan personel untuk bergerak.

Terpisah, koordinator SAR BPBD Kabupaten Wonosobo, Muhail Effendi menyebut bahwa pada Rabu pagi pihaknya memantau munculnya titik api baru di lereng gunung Kembang. “Titik api baru di Bedakah baru muncul sekitar pukul 07.00 WIB pagi ini, dan terus kita pantau agar tidak sampai ke desa terdekat” terang Muhail di Posko Pemantauan di Balai Desa Keseneng. Kronologis terbakarnya lereng sindoro sendiri, menurut Muhail berawal dari lembah antara Gunung Sindoro dengan Gunung Kembang. Api bergerak membentuk cincin dan melingkar di 3 petak lahan milik perhutani. Dengan bertambahnya titik api tersebut , Muhail mengaku semua pihak akan terus melakukan monitoring dari posko Keseneng, dan melihat kemungkinan paling aman untuk menuju lokasi. “Paling penting adalah memastikan bahwa api tidak meluas ke arah pemukiman warga, sehingga dampak timbulnya korban bisa diminimalisir”, lanjut Muhail.

Terkait jumlah petak lahan yang menjadi korban amukan api, Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Kedu Utara, Cahyono menjelaskan, sejauh ini pihaknya memperkirakan ada 3 petak lahan yang terkena imbas kebakaran. “Petak 18, 19 dan 21 di Lengkong Garung, Keseneng Mojotengah, dan Bedakah Kertek terpantau membara”, jelas Cahyono. Penyebab kebakaran sendiri, pihaknya belum bisa memastikan, namun menurut perkiraan beberapa pihak, adanya aktivitas pembuatan arang oleh warga disinyalir menjadi penyebab sementara. Nilai kerugian akibat dari kebakaran, menurut Cahyono juga belum dapat ditaksir. (Ard)

kepulan asap di lereng gunung Sindoro terlihat dari Desa Lengkong Garung

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top