Misteri 8 Guci di Garung Wonosobo |
WONOSOBOZONE – Penemuan guci kuno di rumah milik warga Kalilawang, Sitiharjo Garung menambah situs purbakala. Benda kuno ditemukan Rojikun (38), ketika sedang menggali lubang untuk membuat septictank bersama saudaranya Asep di saping rumahnya, kemarin.
Awalnya Rojikun sedang menggali pada kedalaman 1 meter dan dia mendengar suara benturan. Saat itu ia pun langsung menghentikan aktivitas menggali tanah dan memeriksa benda yang dikira bongkahan batu.
Setelah diperiksa, ternyata benda tersebut adalah guci besar berdiameter sekitar 50 cm yang terlihat pecah karena terkena hujaman linggis. Setelah itu, Rojikun meneruskan penggalian secara hati-hati dan berupaya mengangkat guci tersebut.
”Setelah saya gali secara hati-hati, perlahan bentuknya mulai terlihat. Sebuah guci besar berwarna coklat kekuningan dengan sedikit motif. Kemudian guci itu saya angkat dan saya bersihkan. Ternyata saya menemukan guci lain dengan ukuran berjenjang lebih kecil di dalam guci besar itu,” ungkapnya.
Setelah guci-guci berukuran lebih kecil di dalam guci besar diangkat, ternyata jumlahnya ada 8 buah. Namun karena terkena hujaman linggis, ada satu guci yang hancur dan guci induk pecah terlihat berlubang di dua sisinya. Puing-puing pecahan guci sudah saya kumpulkan dan saat ini menjadi tontonan warga yang penasaran.
Camat Garung, Santoso, mengaku telah melayangkan surat kepada balai purbakala untuk segera meneliti keberadaan guci kuno tersebut. Tujuannya tentu untuk menguak sejarah budaya keberadaan guci kuno tersebut secara utuh sehingga nantinya bisa digunakan pembelajaran ilmu pengetahuan.
”Kami sudah berkomunikasi, dan Balai Purbakala Yogya akan mengecek guci ke lokasi,” katanya. Dijelaskan, wilayah Kecamatan Garung memang dikenal sebagai salah satu pusat peradaban Mataram Kuno. Termasuk nama Kecamatan Garung sendiri berasal dari nama seorang Raja Mataram Kuno, yaitu Rakai Garung yang berkuasa pada tahun 847 masehi.
0 komentar:
Posting Komentar