WONOSOBOZONE - Langkah untuk merealisasikan gagasan menjadikan kawasan Dieng sebagai Taman Bumi kelas Dunia, atau Global Geopark terus berlanjut. Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo mengaku ia masih berusaha keras agar Geopark Dieng secepatnya terwujud. "Status sebagai Geopark bakal memberikan dampak sangat positif terhadap pengembangan kawasan Dieng, karena tak hanya sebagai laboratorium bagi penelitian di bidang kebumian, status tersebut juga akan meningkatkan daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung," ungkap Agus di sela bertemu dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian ESDM, FX Sutijastoto, di Hotel Kresna, Rabu (28/9).
Pertemuan dengan Sutijastoto selaku pejabat terkait dari Kementerian ESDM, yang tengah berupaya melakukan survey energi terbarukan di Dieng, disebut Agus menjadi langkah strategis. Berbagai hal yang dirasa perlu dipenuhi untuk diakuinya Dieng sebagai Taman Bumi, langsung ditanyakan Agus kepada Sutijastoto. Selain dukungan dari para ahli geologi Nasional, yang beberapa waktu lalu bahkan telah hadir dalam acara simposium Geopark Dieng di Wonosobo, menurut Agus diperlukan pula koordinasi dan konsolidasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Kementerian ESDM. "Dari pertemuan dengan pejabat Kementerian ESDM ini, saya berharap nantinya ada solusi-solusi konkret untuk mengakselerasi terwujudnya Dieng sebagai Geopark, setidaknya untuk skala Nasional dulu sebelum ditetapkan UNESCO sebagai Global Geopark," tandasnya.
Menanggapi harapan Agus, Kepala Balitbang Energi dan SDM, Sutijastoto mengaku siap mendukung. Bahkan Kementerian ESDM, diakui pria yang akrab disapa Toto tersebut sangat gencar mendorong pengembangan Geopark. "Dieng ini kami lihat sangat potensial untuk dikembangkan, karena dari sisi sejarah, sosial budaya maupun kebumiannya sangat memenuhi syarat," tutur Toto. Namun demikian, Toto menegaskan perlunya keseriusan pemerintah daerah setempat demi mempercepat proses penetapan status. "Karena Dieng ini tak hanya berada di satu Pemkab, maka sebaiknya ada koordinasi antara pemerintah pemangku wilayah," lanjut Toto. Bahkan, menurut Toto diperlukan peran Gubernur Jawa Tengah untuk lebih solidnya jalinan koordinasi antar Pemkab tersebut. "Kalau diperlukan kami siap memberikan fasilitasi untuk digelarnya forum group discussion (FGD), yang nantinya mempertemukan pemkab, Gubernur sampai para ahli dan pihak-pihak terkait lainnya," pungkas Toto.
0 komentar:
Posting Komentar