WONOSOBOZONE - Fungsi menyusui ternyata tak sekedar memberikan kebutuhan air susu ibu (ASI), dari seorang ibu kepada bayinya. Menyusui, sebagaimana dipaparkan oleh dr Handayani SpA Msc di depan para ibu yang menjadi peserta seminar Mobilisasi Sosial Kawal Antenatal di aula Gedung PMI Cabang Wonosob, Rabu (28/9) memiliki banyak fungsi penting. Salah satu fungsi utama dari menyusui, menurut Handayani adalah untuk membangun ikatan antara ibu-anak. “Menyusui juga berfungsi untuk menstimulasi otak melalui panca indera bayi, serta mempertahankan insting bayi,” urainya. Bayi berhak atas ASI, karena menurut dokter alumni pendidikan spesialis Anak Universitas Gadjah Mada Jogjakarta itu, selama 24 bulan masa tumbuh kembang pertama peran air susu ibu penting untuk kekebalan tubuh dan menjadi makanan utama baginya.
Dalam paparannya, dr Handayani juga menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara air susu ibu dengan susu sapi, yang biasa digunakan sebagai pengganti ASI. Komposisi makronutrien, meliputi protein, lemak dan laktosa dalam ASI, dikatakannya sangat berbeda, karena ASI lebih mengandung laktosa. “ASI mengandung laktosa 7,0 g% sementara susu sapi hanya 4,8 g%, begitu pula dengan protein, susu sapi mengandung 3,4 g% sementara ASI hanya 0,9 g%,” jelas Handayani. Satu unsur lain, yaitu lemak, menurut dokter yang juga pakar laktasi tersebut tidak jauh berbeda, yaitu ASI 3,8 dan susu sapi 3,7 g%. Kepada para ibu yang saat ini tengah hamil, atau justru dalam masa menyusui bayinya, perempuan yang meraih gelar dokter umum dari Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang itu mengimbau untuk memaksimalkan pemberian ASI eksklusif, karena selain begitu banyak manfaat bagi tumbuh kembang dan kecerdasan bayi, menyusui juga akan menimbulkan efek menenangkan bagi ibu dan buah hatinya.
Imbauan tersebut selaras dengan arahan Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo, Ny Fairuz Eko Purnomo. Dalam sambutan pembukaan seminar yang diikuti tak kurang dari 40 perempuan warga Kelurahan Andongsili tersebut, Fairuz menyebut pemberian ASI eksklusif selayaknya tidak dilewatkan. “Kami di PKK juga berupaya agar kampanye pemberian ASI ini tak berhenti, mengingat manfaat yang luar biasa, baik untuk ibu maupun bayinya,” jelas Fairuz. Secara tegas, Fairuz menekankan bahwa pemberian ASI eksklusif untuk bayi setidaknya adalah sampai 6 bulan, sebelum bayi diperbolehkan mengonsumsi makanan pendamping (MP) ASI. “Pemberian ASI saya minta tetap diteruskan sampai usia anak mencapai 2 tahun agar tumbuh kembang maupun kecerdasan otaknya bisa maksimal,” tandasnya.
Senada, pentingnya ASI bagi generasi penerus bangsa juga diungkapkan Ketua PMI Cabang Wonosobo, Muhson. Menurut Muhson, PMI sengaja menyelenggarakan seminar bagi para ibu muda di sekitar kantor Cabang untuk memahamkan bahwa pemberian ASI secara eksklusif mutlak diperlukan. Tumbuh kembang maksimal bayi, dikatakan Muhson memberikan pengaruh luar biasa bagi terbentuknya generasi emas, yang nantinya bakal menjadi penerus pembangunan daerah maupun Negara.
0 komentar:
Posting Komentar