Beberapa kesenian yang ditampilkan dalam rangkaian ruwatan Sindoro |
WONOSOBOZONE - Acara ruwatan Sindoro yang digelar di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar dinilai memiliki potensi kuat untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata seni dan budaya unggulan. Selain karena dikemas dengan agenda kegiatan bernuansa kesenian khas, ruwatan Sindoro juga mengangkat sisi sejarah, serta didukung keindahan alam khas lereng gunung di kawasan dataran tinggi Dieng. Bupati, Eko Purnomo yang hadir dalam gelar ruwatan Sindoro di Sigedang, Jumat (7/10) mengaku terkesan dan berharap ritual tahunan tersebut masuk dalam agenda wisata Kabupaten Wonosobo. “Upaya untuk melestarikan seni dan budaya lokal yang memiliki nilai sejarah seperti di Desa Sigedang ini selayaknya kita dukung bersama dan kita dorong untuk bisa dikembangkan lebih baik lagi, sehingga kelak bisa tampil sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan Kabupaten,” tandas Bupati seusai menyaksikan pentas tari Rudat dan Sendra Tari Sindoro di lapangan Desa Sigedang.
Dengan masuknya ruwatan Sindoro dalam agenda tujuan wisata, Eko meyakini adanya efek berantai positif berupa meningkatnya perputaran ekonomi warga desa setempat. Tak hanya itu, ruwatan gunung yang juga diisi dengan doa bersama dan gotong royong bersih-bersih kawasan sindoro disebut Bupati juga layak diapresiasi karena akan meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga ekosistemnya. Gunung Sindoro beserta kawasannya yang berada di pangkuan dua Kabupaten, menurut Eko harus terus dijaga kelestarian, baik hutan maupun lingkungannya, mengingat begitu banyak mata air berasal dari kawasan tersebut. “Pemkab Wonosobo berkomitmen untuk mendukung upaya nguri-uri seni dan budaya serta kearifan lokal, serta akan terus mendorong tumbuhnya kesadaran warga masyarakat untuk menjaga lingkungan,” pungkas Bupati sebelum memotong tumpeng sebagai simbol diawalinya rangkaian kegiatan ruwatan sindoro.
Harapan Bupati agar tradisi ruwatan Sindoro bisa masuk dalam agenda tahunan wisata bak gayung bersambut dengan keinginan Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agus Purnomo. Kantor Parekraf yang konsisten dengan upaya pengembangan wisata desa, dikatakan Agus juga berusaha mendorong beberapa tradisi serupa di berbagai desa agar bisa dikemas lebih menarik lagi. “Ruwatan Sindoro ini salah satu yang tengah kami dorong agar lebih menarik dari sisi kemasan maupun rangkaian kegiatannya,” tegas Agus. Kesadaran warga Sigedang untuk menjaga tradisi serta kelestarian alamnya disebut Agus harus mendapat apresiasi tersendiri. Terlebih, dalam agenda ruwatan itu, warga menggandeng pihak perhutani kedu utara untuk bersama-sama menjaga komitmen melindungi hutan di lereng Sindoro. Ia berharap agar tahun-tahun mendatang warga Sigedang mampu mengemas ruwatan Gunung menjadi sebuah agenda dengan atraksi budaya dan kesenian yang lebih menarik. “Kami juga akan terus mengupayakan promosi untuk agenda-agenda rutin tahunan di desa ini, agar kelak wisatawan bisa turut menyaksikannya,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar