WONOSOBOZONE - Program jambanisasi yang tengah digalakkan Yayasan Wahana Bakti Sejahtera (WBS) Semarang di Wonosobo terus berlanjut. Ketua yayasan WBS, Budi Laksono melalui pesan singkat menyebut belum lama ini programnya bahkan telah mampu merubah pola pikir warga masyarakat Dusun Candiroto, Desa Candimulyo Kecamatan Kertek, yang sebagian besar masih memanfaatkan kolam untuk sarana buang air besar (BAB). Melui metode hypnolatrine, atau model penyuluhan yang memadukan pemahaman ancaman penyakit, sosial, lingkungan, kesehatan dan juga agama untuk menyadarkan pentingnya ketersediaan jamban sehat, kini warga Candiroto bahkan bersedia merubah sendiri kolam ikan mereka untuk dijadikan jamban keluarga. “Ini luar biasa, karena setelah sesi hypnolatrine, warga masyarakat Dusung Candiroto bergerak bersama-sama dengan bergotong royong membangun WC keluarga menggantikan WC kolam,” jelas Budi Laksono, Kamis (20/10).
Dokter yang juga pemilik gelar Doktor bidang Kesehatan Lingkungan itu menyebut bahwa merubah pola pikir warga masyarakat yang telah terkungkung mitos tidaklah mudah. Warga setempat, menurut Budi memiliki pemahaman keliru bahwa buang air di kolam memiliki manfaat lain, yaitu untuk memberi makan ikan peliharaannya. Hal itu dikatakan Budi salah besar, karena potensi bahaya yang ditimbulkan justru lebih besar, yaitu ancaman penyakit seperti diare, disentri atau bahkan sampai penyakit mematikan sejenis Hepatitis A. Untuk menyadarkan warga, Budi mengaku ia bahkan dibantu salah satu kader kesehatan Provinsi, yang ditugasi khusus oleh Gubernur untuk menuntaskan program jambanisasi. Kepada warga masyarakat di Dusun Candiroto, Budi yang kini juga tengah menyiapkan tak kurang dari 1.500 jamban murah untuk warga tak mampu di Kota Wonosobo, meminta mereka untuk membangun jamban sehat di masing-masing rumah, sehingga kelak tak ada lagi yang buang hajat di kolam atau sungai atau bahkan di kebun.
Budi yang pada medio Bulan September lalu mengajak serta 2 peneliti dari Australian National University untuk survey lapangan terkait rencana jambanisasi di Wonosobo, mengaku ia memilki program Nasional 1 Juta Jamban. Indonesia yang telah 71 Tahun merdeka, dikatakan Budi tertinggal dibanding dengan Vietnam dalam hal pemenuhan jamban sehat. “Vietnam yang baru memerdekakan diri pada 1979 baru mulai membangun Negara, kini sudah melampaui Indonesia dalam hal jamban sehat,” tandasnya. Tak kurang dari 94 Juta orang Indonesia, disebut Budi belum bisa mengakses jamban sehat, dan 3,1 Juta di antaranya ada di Jawa Tengah. “Wonosobo ini, saya yakini mampu menjadi pioner Kabupaten bebas BAB sembarangan, dengan ketersediaan jamban sehat di seluruh rumah warga,” pungkas Budi.
0 komentar:
Posting Komentar