WONOSOBOZONE - Area pejalan kaki, atau biasa disebut dengan Pedestrian di tepi jalan Sukarno-Hatta Wonosobo, yang baru selesai dikerjakan sekitar pertengahan bulan lalu, menuai keluhan dari warga. Meski tampak bagus ketika dipandang, pedestrian selebar 2,4 meter yang memanjang mulai dari perempatan hotel Kresna sampai alun-alun Kota tersebut ternyata berpotensi membahayakan penggunanya. Hal itu tak lepas dari dipasangnya keramik polos yang terlalu halus, sehingga licin saat dalam kondisi basah. Terlebih, mulai dari depan kantor Admindukcapil sampai depan Radio Pesona FM, posisi jalan cenderung landai menurun dan rawan membuat pejalan kaki terpeleset. Atas kondisi tersebut, direktur operasional LPPL Radio Pesona FM, Anita Dyah Puspitarini bahkan sampai mengirimkan surat permohonan penggantian keramik kepada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Wonosobo.
Ditemui di ruang kerjanya, Jumat (14/10) Anita mengaku sudah beberapa kali menyaksikan korban licinnya pedestrian. “Ada pejalan kaki yang terpeleset sampai jatuh, sampai pengguna sepeda motor yang hendak memasuki pelataran kantor LPPL Pesona FM ini,” terang perempuan yang memiliki nama penyiar Vira itu. Pada saat masih dikerjakan, Vira mengaku ia sebenarnya sudah berbicara dengan salah satu petugas di lapangan. “Kami sudah menyampaikan kepada Bapak Tarjo, salah satu petugas yang berada di lapangan saat itu, untuk mengganti keramik yang tidak licin tapi ternyata belum mendapat respon,” tuturnya. Ia berharap dengan dikirimnya surat permohonan ke Dinas Ciptakaru, proses penggantian keramik bisa dipercepat, mengingat kondisi akhir-akhir ini lebih sering hujan, sehingga pedestrian lebih sering licin.
Dampak dari keramik licin di pedestrian tersebut dirasakan langsung oleh beberapa orang yang secara rutin keluar-masuk komplek LPPL radio pesona FM. Pele Yulianto, salah satu karyawan radio mengaku sudah jatuh terpeleset saat memasuki pelataran pesona fm dengan sepeda motornya. “Keramiknya memang terlalu licin terutama saat hujan, sehingga saat roda depan sepeda motor memasuki area itu menjadi sangat sulit dikendalikan dan akhirnya jatuh,” ungkap Pele. Hal yang sama juga diakui Dian, salah satu pengunjung radio yang hendak mengurus surat keterangan kehilangan STNK motor. Menurutnya, akan lebih baik apabila keramik yang terpasang saat ini secepatnya diganti dengan keramik dengan pola bergaris timbul, agar tak sampai menimbulkan korban semakin banyak.
0 komentar:
Posting Komentar