Muhamad Rifai dan Sri Rahayu (Onyok) Duta Wisata Wonosobo di Museum Transportasi (Museum Angkut) Kota Batu
WONOSOBOZONE.COM - Abdurahman Rifa’i, mas Duta Wisata Tahun 2015, dan Sri Rahayu, Mbak Duta Wisata Wonosobo Tahun 2013 berkesempatan mengikuti kunjungan kerja Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama 25 pengurus kelompok sadar wisata (Pokdarwis) ke Kota Wisata Batu, Jawa Timur. Selama 3 hari di Batu, keduanya sepakat mengakui keindahan beberapa destinasi wisatanya dan berharap suatu saat nanti, Kabupaten Wonosobo bisa memiliki berbagai wahana serupa. Tak hanya itu, keduanya juga mengaku sangat terkesan dengan keramahan masyarakat Batu, yang dinilai telah paham sepenuhnya akan cara-cara melayani para wisatwan yang berkunjung ke Kota mereka. “Sepertinya warga Batu telah memiliki kesepahaman yang sama, tentang bagaimana menyambut para tamu, di manapun tempat mereka bertemu,” jelas Sri Rahayu, Jum’at (4/12).
Mbak Duta Wisata 2013 yang akrab dengan sapaan Onyok itu mengungkapkan kekagumannya pada Kota Wisata Batu sudah dirasakan semenjak hari pertama tiba. “Kami tak hanya mengagumi Obwis Jatim Park 2 maupun Mueseum Transportasi yang menyajikan beragam jenis satwa langka dan koleksi kendaraan dari masa ke masa,” terang Onyok. Kekaguman keduanya juga dirasakan ketika mereka berkesempatan berjalan-jalan di Alun-Alun Kota Batu. Di alun-alun kebanggaan warga Batu itu, Onyok mengungkap wahana rekreasi pun dikemas dengan sangat mengesankan. “Khususnya ketika dikunjungi pada malam hari, pendar lampu warna-warninya di beberapa wahana terlihat begitu indah dan mengagumkan,” lanjut Rifa’i. Hal itu, ketika mereka tanyakan pada beberapa petugas yang berjaga ternyata merupakan hasil kerja Pemerintah Kota dan didukung oleh pihak swasta. “Kalau hal ini bisa dicontoh Pemkab Wonosobo tentu akan sangat positif bagi perkembangan sektor pariwisatanya,” harap RIfa’i.
Sebagai duta wisata, baik RIfa’i maupun Sri Rahayu tentu memiliki mimpin suatu saat Wonosobo pun menjadi destinasi utama wisatawan asing maupun domestik, tak hanya pada saat musim liburan. “Dengan iklim sejuk dan keramahan warga masyarakatnya, kami meyakini Wonosobo tak kalah dengan Batu, hanya saja mungkin diperlukan komitmen serius Pemerintah Daerah, terutama dalam mengajak investor swasta turut terlibat mengembangkan sektor Pariwisata,” jelas Rifa’i. Dukungan lain yang diyakini Onyok maupun Rifa’i bisa membuat Wonosobo bisa melebihi Kota Batu, adalah potensi alam yang luar biasa. “Dataran Tinggi Dieng, Kalianget, sampai potensi wisata air di Wadaslintang tentu memberikan daya tarik luar biasa bagi wisatawan, apabila dikemas secara lebih bagus,” ujar Onyok yang kini masih tercatat sebagai Mahasiswi semester kelima Unsiq tersebut.
Upaya kantor Parekraf untuk mengajak para pengurus Pokdarwis dari 10 Desa se-Wonosobo juga dinilai RIfai dan Onyok sebagai sebuah langkah yang patut diaprsiasi. “Semoga para pengelola Pokdarwis akan memiliki pemahaman baru setelah mengikuti kunjungan kerja ini, sehingga kelak desa-desa mereka bisa selayak beberapa Desa Wisata di Kota Batu,” harap Onyok. (Ard)
0 komentar:
Posting Komentar