Pelaku wisata melihat hasil kerajinan khas desa Bobung Gunungkidul |
WONOSOBOZONE - Kantor
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kanparekraf) Kabupaten Wonosobo mengajak 25
pelaku wisata dari 10 Desa mengunjungi perajin topeng kayu di Desa Bobung,
Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Jogjakarta, Rabu
(2/12). Kunjungan tersebut, menurut Kepala Kantor Parekraf Agus Purnomo di sela
pelepasan rombongan menjelaskan maksud dan tujuan kunjugan tersebut adalah agar
para pelaku wisata desa, bisa belajar mengenai pola pengelolaan objek wisata
dan kerajinan khas desa. Dari pengamatan langsung di desa Bobung, Agus berharap
para peserta kunjungan yang terdiri dari pengurus kelompok sadar wisata
(Pokdarwis) bisa mempelajari banyak hal terkait optimalisasi potensi dan
pengelolaan hasil kerajinan. “Tentunya kami mengharapkan sekembalinya mereka
dari kunjungan lapangan, akan menularkan pengetahuannya kepada anggota lain di
desa masing-masing,” jelas Agus.
Pemilihan
perajin topeng kayu di Desa Bobung sendiri, menurut diterangkan Agus merupakan
hasil tindak lanjut dari kerjasama yang telah terjalin sebelumnya. “Perajin
topeng dari Bobung sendiri telah kami undang ke Wonosobo untuk memberikan
pelatihan singkat kepada pelaku industri kreatif, belum lama ini,” lanjutnya.
10 Pokdarwis yang turut serta dalam kunjungan lapangan, diurai Agus berasal
dari Desa Sendangsari dan Maron Garung, Reco Kertek, Erorejo Wadaslintang,
Sembungan dan DIeng Kejajar, Krinjing Watumalang, Sawangan Leksono, dan Giyanti, Selomerto.
“Mereka selain memiliki potensi alam juga merupakan desa penghasil
produk-produk kerajinan khas,” ungkap Agus. Selain itu, pihaknya juga mengajak
beberapa pengelola homestay dan pemandu wisata dalam kunjungan tersebut.
Bagi para
peserta kunjungan lapangan, pertemuan dengan perajin topeng kayu tersebut
menjadi media pencerahan yang sangat berarti. Tafrikhan, salah satu peserta
dari Desa Dieng Kejajar termasuk yang merasa sangat beruntung bisa turut serta
dalam kunjungan. “Tatap muka langsung
dengan pelaku industri wisata desa Bobung ini jelas akan mampu
memberikan pemahaman baru, terkait bagaimana kami berupaya mengoptimalkan
potensi yang ada di Desa Dieng, Kejajar,” terang Tafrikhan.
Senada dengan
Tafrikhan, Nurhasanah, salah satu pemandu wisata dari Dieng juga mengakui bahwa
keikutsertaannya dalam kunjungan lapangan tersebut sangat berguna baginya.
“Gunungkindul sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat digemari
masyarakat tentunya bisa menjadi media belajar untuk memandu wisatawan,” tutur
Nurhasanah.
0 komentar:
Posting Komentar