WONOSOBOZONE.COM - Paradigma lama yang menempatkan perpustakan sebagai tempat menimba ilmu melalui koleksi bacaan yang ada, perlahan mulai digeser. Melalui berbagai langkah konkret, masyarakat diarahkan untuk lebih paham, bahwa melalui perpustakaan pula, mereka bisa mengasah kreatifitas diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan secara berkala. Salah satunya terlihat pada Selasa (1/12), ketika 30 orang pengelola perpustakaan desa berkumpul di ruang rapat Perpusda untuk mengikuti kegiatan pelatihan keterampilan melukis kanvas pada produk sepatu, tas dan topi. Kepala Seksi Infomasi pengembangan dan kemitraan Kantor Arpusda, Elly Purwaningsih mengungkap agenda pelatihan tersebut adalah demi mendorong masyarakat agar nantinya menguasai teknik melukis pada media dan produk bernilai ekonomi.
Produk-produk yang dinilai memiliki daya tarik dan nilai ekonomi cukup tinggi, seperti sepatu, topi, maupun kanvas lain seperti kaos dan pakaian, dikatakan Elly akan lebih memberikan nilai tambah dengan sentuhan kreatifitas seni. Menggandeng para praktisi dan instruktur ahli, kegiatan pelatihan tersebut disebut Elly akan dilangsungkan selama 9 hari kerja. “Selama 9 hari, para peserta akan diberikan materi-materi mengenai teknik melukis di kanvas, sepatu, topi, baju, hingga bagaimana mereka harus memasarkannya melalui jejaring online,” terang Elly. Ditambahkannya materi pemasaran online, menurut Elly adalah demi mendidik masyarakat agar mereka juga lebih tanggap terhadap perkembangan teknologi internet. “Ke depan, perkembangan teknologi akan membawa masyarakat kearah kemudahan bertransaksi melalui internet, sehingga konsumen online juga bakal terus meningkat,” lanjut Elly. Karena itulah, selain kreatif dengan desain dan bentuk produk, para pelaku industri seni juga perlu menguasai teknologi internet.
Senada dengan Elly, Kepala Seksi Pengelolaan Arsip, Eddy Purwono pun menilai kegiatan yang didanai dengan dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) tersebut sangat penting. “Ini sangat strategis demi menyiapkan banyak hal, termasuk bagaimana kita harus menghadapi masyarakat ekonomi asean (MEA) 2016 mendatang,” jelas Eddy. Dengan semakin terbukanya wawasan masyarakat melalui Perpustakaan pula, Eddy meyakini kemajuan daerah juga lebih mudah dicapai. “Kami akan terus mendorong agar masyarakat lebih antusias datang ke perpustakaan, tak hanya membaca namun juga mengasah kreasi mereka,” pungkas Eddy. (Ard)
para peserta pelatihan melukis kanvas
Source : wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar