Bambang Larasnyoto saat memberikan laporan |
WONOSOBOZONE - Ketua Umum Koni Kabupaten Wonosobo dalam lima tahun kedepan, yang akan memimpin kepengurusan KONI periode
2015-2019, diminta
mampu memerangi kriminalisasi Koni. Hal ini
menjadi ajakan
Ketua Koni Propinsi Jawa Tengah, Giri Dahono, sekaligus penegasan
Penjabat Bupati Satrio Hidayat, yang mengemuka dalam Musyawarah Olahraga
Kabupaten (Musorkab) KONI, yang digelar di Pendopo Wakil
Bupati, Senin 14 Desember.
Ditegaskan Giri, kepada
Ketua Umum dan semua pengurus Koni Kabupaten lima tahun
kedepan harus mampun memerangi Kriminalisasi di tubuh KONI dengan
tiga cara efektif yang bisa dilakukan. Pertama, semua
kegiatan harus dilakukan berdasar atau sesuai dengan program kerja yang sudah
disusun. Kemudian, yang kedua, keuangan menjadi modal
dasar penyusunan semua kegiatan kedepan sehingga harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya sesuai indeks yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten, khususnya dalam alokasi
anggaran untuk peningkatan dan pembinaan prestasi olahraga
di Wonosobo. Serta yang ketiga dengan melakukan optimalisasi pembinaan
tokoh prestasi dan atlit.
Senada dengan Giri, Satriyo juga menginginkan kedepan KONI Wonosobo bisa
menghasilkan program-program yang lebih baik, lebih terukur, yang nantinya bisa
membawa angin perubahan perkembangan dunia olah raga, utamanya dalam mewujudkan
prestasi olahraga yang lebih baik di Kabupaten Wonosobo, melalui pola pembinaan
atlit yang intensif dan proporsional.
Kepengurusan KONI kedepan juga harus bisa memperkuat manajemen kepengurusan,
mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai, serta mengevaluasi
program kerja periode sebelumnya, dengan memperbaiki kelemahan atau kekurangan
yang ada. Hal ini ditegaskan Satriyo perlu dilakukan, karena untuk memiliki atlit
yang berprestasi, diperlukan program pembinaan yang terarah dan
berkesinambungan, sarana dan prasarana yang menunjang, bibit unggul berupa atlit
potensial, pelatih yang handal, kompetisi yang teratur dan tentunnya didukung
oleh sarana, prasarana dan dana yang memadai.
Terkait dengan pemilihan ketua umum KONI dan pengurus KONI periode 2015
– 2019, Satriyo meminta agar mekanisme pemilihan dilakukan secara demokratis,
menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan berpedoman pada aturan KONI serta
mematuhi persyaratan maupun ketentuan yang telah ditetapkan.
Dalam Musorkab
kali ini sendiri, menurut Wakil Ketua KONI periode 2011-2015,
Bambang Larasnyoto, selain memilih ketua dan pengurus KONI periode 2015-2019, juga
dilakukan
sebagai evaluasi yang mengagendakan laporan pertanggungjawaban pengurus lama.
Source: wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar