WONOSOBOZONE.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah meluncurkan tagline baru Jateng Gayeng, bersamaan dengan momentum Ulang Tahun Ke-65 Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Melalui slogan baru tersebut, diharapkan segenap warga masyarakat mampu bersikap lebih ramah, lebih hangat, menggembirakan, serta menjaga semangat kejujuran, harmonis, penuh keberanian dan tangguh. Tak terkecuali bagi warga masyarakat Wonosobo, yang selama ini terkenal sangat menjaga harmonisasi sosial dan toleransi antar umat beragama.
Kepala Bagian Komunikasi dan Telematika Setda, Margiono menyebut adanya peluncuran tagline baru Jateng Gayeng tersebut menjadi dorongan dan motivasi baru bagi warga Wonosobo untuk bangkit dan lebih mengedepankan sikap-sikap positif. “Warga masyarakat selayaknya menyikapi makna Gayeng sesuai filosofi jawa, yang menurut Gubernur Ganjar Pranowo adalah penuh keakraban, kebersamaan, dan senantiasa dalam suasana yang menyenangkan,” jelas Margiono ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (16/12). Dengan kebersamaan yang menyenangkan, diyakini program-program pemerintah pun akan berjalan lebih lancar dan tepat sasaran. Tagline Gayeng, menurut Margiono juga tak lantas masyarakat berhenti bersikap kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai tak berpihak pada rakyat. “Gubernur maupun Wakil Gubernur tetap menerima kritik dengan tangan terbuka, sepanjang disampaikan dengan dasar yang kuat dan bertujuan untuk memperbaiki Jawa Tengah,” jelas Margiono.
Tagline yang diliuncurkan berbarengan dengan logo baru tersebut dijelaskaan Margiono memang memiliki makna dan filosofi berbasis akar kebudayaan asli Jawa Tengah. “Dari logonya yang seluruhnya huruf kecil, menyiratkan keramahan, kebersamaan, melayani dan tidak angkuh,” urai Margiono. Sementara huruf T di tengah yang divisualisasikan dengan senjata tradisional berbentuk keris memiliki makna keberanian untuk tujuan kebaikan, serta kuat dan teguh untuk menyatukan diri dengan Tuhan. “Masih ada pula simbol angka 9 di akhir slogan, yang memiliki makna 9 filosofi jawa sebagai landasan kehidupan,” tutur Margiono menjelaskan. Ke sembilan filosofi tersebut, dikatakan Margiono meliputi hidup bermanfaat, mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, bijak dan sabar, menang tanpa merendahkan, tabah, tidak manja, tidak rakus, berlaku jujur dan tidak merasa pandai, serta selalu semangat. (Ard)
Source : wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar