Pentas teater musikal warnai seminar parenting education |
WONOSOBOZONE - Pentas teater musikal
bertema 15 bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan warnai seminar parenting education yang diselenggarakan
sebagai rangkaian peringatan hari Ibu ke 87, Senin, 14 Desember di Gedung
KORPRI.
Menurut Ketua UPIPA
GOW Wonosobo, Nuraini Ariswari, pentas teater musikal disuguhkan oleh beberapa
pemain dari UPIPA bersama Komunitas Akademi Peduli Perempuan (KAPP) Wonosobo
dan teater Banyu Wonosobo, dengan tujuan untuk menyosialisasikan 15 bentuk
kekerasan sehingga akan lebih membuka mata semua pihak untuk peduli, mengenali
dan selanjutnya ada penanganan bentuk-bentuk kekerasan seksual terhadap
perempuan. Dan momen seminar yang dihadiri tidak kurang dari 250 peserta
anggota berbagai organisasi perempuan se Wonosobo, menurutnya sangat tepat
untuk menyosialisasikan hal ini.
Ke 15 bentuk
kekerasan tersebut adalah pemerkosaan, intimidasi seksual, pelecehan seksual,
prostitusi paksa, perbudakan seksual, eksploitasi seksual, perdagangan
perempuan, pemaksaan kehamilan, pemaksaan aborsi, pemaksaan kontrasepsi dan
sterilisasi. Selain itu pemaksaan perkawinan, penyiksaan seksual, penghukuman
tidak manusiawi dan bernuansa seksual, praktik tradisi bernuansa seksual yang
membahayakan serta kontrol seksual termasuk lewat aturan diskriminatif
beralasan moralitas dan agama, jadi bentuk kekerasan seksual terhadap
perempuan.
Nuraini menambahkan,
selain pentas teatrikal, pihaknya juga membagikan selebaran dukungan SMS kepada
anggota DPR RI untuk mengajukan usulan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual masuk
dalam Prolegnas jangka menengah dan Prolegnas Prioritas 2016, serta kartu pos
yang rencananya akan dikirimkan kepada Presiden RI, Joko Widodo, yang
didalamnya berisi pesan bahwa tidak ada kesejahteraan dan keadilan tanpa
Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual. Hal ini dilakukan, karena dari 15
bentuk kekerasan seksual terhadap perempuan tersebut, banyak pelaku yang sulit
untuk diproses hukum.
Ketua Panitia
Peringatan Hari Ibu ke 87, Ny.Dewi Aziz Andriansah, dalam sambutan pembukaan
seminar mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan, karena permasalahan
perempuan dan anak di Kabupaten Wonosobo perlu perhatian yang sangat serius.
Hal ini disebabkan tren kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin
meningkat dari tahun ke tahun, baik di skala nasional maupun di Kabupaten
Wonosobo, sehingga isu perempuan dan anak merupakan isu yang sangat strategis
dan rentan terjadinya kasus kekerasan.
Terkait hal ini,
kesetaraan perempuan laki-laki dalam mewujudkan lingkungan yang kondusif untuk
perlindungan perempuan dan anak dipilih sebagai seminar, dengan harapan akan
semakin meningkatnya peran pola asuh bagi orang tua dan masyarakat di Kabupaten
Wonosobo, terwujudnya hak-hak anak dan perlindungan anak dari tindak kekerasan,
terpenuhinya kewajiban orang tua terhadap anak sesuai Undang-Undang
Perlindungan Anak serta terbangunnya ketahanan keluarga yang utuh diantaranya
dengan mendapatkan perilaku kasih sayang dan perlindungan dari tindak kekerasan.
Source: wonosobokab.go.id
0 komentar:
Posting Komentar