Majelis Ekonomi "Aisyiyah" gelar pelatihan
50 ibu-ibu dan pemudi anggota Aisyiyah Wonosobo mengikuti pelatihan pembuatan produk kedelai Delfita, di Resto Ongklok.
WONOSOBOZONE – Dengan mengambil segmen potensi wisata Wonosobo
sebagai kota yang selalu ramai pengunjung, banyak peluan ekonomi yang bisa
digali. Terlebih menurut Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Latifah Iskandar, yang mengisi agenda pelatihan Kewirausahaan juga menekankan bahwa home
industry khususnya makanan berpeluang besar. Hal itu dipaparkan Hj Latifah pada
pelatihan memproduksi produk dari olahan kedelai seperti susu kedelai, tahu,
dan nugget tahu di depan sedikitnya 50 peserta di Resto Ongklok, kemarin
(30/9).
“Jika melihat angka wisatawan Wonosobo yang jumlahnya mungkin di
atas 5.000 wisatawan pada akhir pekan saja menjadi suatu potensi ekonomi,”
ungkap Latifah.
Menurut Arti Priyatni Sudirman, Koordinator Majelis Ekonomi
Pimpinan Daerah Aisyiyah Wonosobo, agenda tersebut melibatkan tiga kelompok
dari tiga kecamatan. Diharapkannya, pelatihan tersebut bisa mengawali
pemberdayaan ekonomi di masing-masing kelompok mengingat selama ini produk
pangan lokal yang berbahan dasar kedelai masih cukup sedikit dan berpotensi
ekonomi. Dijelaskan Arti, narasumber lain yakni Laras Wiendyawati selaku Wakil
Ketua Majlis Ekonomi Pusat juga telah banyak mendampingi daerah lain untuk
pemberdayaan usaha rumahan yang direspon positif dan berhasil.
“Ada perwakilan tiga kelompok yakni dari kecamatan Wonosobo,
Kejajar, dan Kertek. Harapan kami usai pelatihan, para peserta bisa langsung
praktek dan memproduksi. Tujuan utamanya yakni untuk mendukung kegiatan dakwah
dan juga pemberdayaan ekonomi ibu-ibu Aisyiyah se Wonosobo,” tuturnya.
Produk yang nantinya akan diberi nama Delfita dari singkatan
Kedelai Fit Aisyiyah tersebut diharapkan bisa dinikmati oleh anggota sendiri
dan bisa mulai dipasarkan di bawah kelembagaan, mulai sekolah-sekolah
Muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya. Mengingat kedelai bisa memenuhi
kebutuhan gizi dan produk seperti susu kedelai telah banyak dikenal masyarakat
sebagai konsumsi harian.
“Selain menjalin kerjasama, diharapkan para ibu dari kelompok
ini bisa membuat jaringan bisnis untuk memasarkan produk yang halal dan toyyib.
Selain itu, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga Aisysiyah di
berbagai wilayah, dimulai dari tiga kecamatan tersebut. Nantinya diharapkan
kecamatan lain bisa mengikuti,” imbuhnya.
Dalam pelatihan tersebut juga diserahkan stimulant peralatan
untuk pembuatan produk yang nantinya akan digunakan untuk produksi. Selain para
ibu, peserta juga datang dari perwakilan siswa SMA Muhammadiyah sebagai anggota
kelompok muda.
Abd, Kontributor wonosobozone.com
0 komentar:
Posting Komentar