Didominasi Anak-Anak, Hemat Biaya Sampai 25 Juta Rupiah



WONOSOBOZONE - Wajah Ahmad Nasuha (32) semringah, begitu tim medis dari yayasan Permata Sari Semarang mempersilahkannya membawa pulang kembali Muhamad Zakiudin Karim (18bl). Anak lelakinya, yang sedianya menjalani operasi lanjutan bibir sumbing itu dinyatakan dokter tak perlu lagi dioperasi karena dinilai sudah bagus. "Alhamdulillah ini anak saya sudah tidak perlu operasi lanjutan karena lubang kecil sisa operasi bibir yang pertama menurut dokter akan bisa menutup sendiri," tutur Nasuha, saat ditemui di sela gelar operasi bibir sumbing gratis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo, Sabtu (19/11). Warga Krasak, Kecamatan Mojotengah itu mengaku sangat bersyukur dengan kondisi anak pertamanya, karena setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Permata Sari Semarang beberapa bulan silam, kini sudah dinyatakan hasilnya baik dan sesuai harapan.

Perasaan serupa Nasuha juga dialami 15 orang tua lainnya yang masing-masing mendampingi anak-anak mereka dalam gelar operasi bibir sumbing hasil kerjasama RS PKU Muhammadiyah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan  (TKSK) Kabupaten Wonosobo, dan Yayasan Permata Sari Semarang itu. Koordinator TKSK Kabupaten, Tri Purwanto menyebut kegiatan sosial berupa operasi bibir sumbing gratis itu diikuti 16 orang. "14 orang merupakan warga asli Wonosobo dan 2 lainnya dari Kabupaten Temanggung," jelas Tri. Inisiatif untuk menggelar acara bakti sosial, diakui Tri tak lepas dari adanya laporan rekan-rekan nya di wilayah yang mengaku masih menemukan anak-anak penderita Bibir Sumbing.

"Awalnya baru ada 8 anak, lalu kami melapor ke Yayasan Permata Sari Semarang yang sudah sejak beberapa tahun terakhir menjadi mitra dalam hal penanganan penderita Bibir sumbing," jelas nya. Pihak yayasan, menurut Tri bahkan kemudian meminta untuk bisa lebih dari 10 penderita agar tindakan operasi bisa dilakukan di Wonosobo. Permintaan itu disanggupi tim TKSK dan bahkan kemudian direspon positif oleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo, yang bersedia menjadi tempat digelarnya operasi bibir sumbing. Seluruh biaya, mulai dari tenaga medis hingga peralatan dan obat, ditanggung pihak yayasan dan RS PKU Muhammadiyah menurut Tri bertindak sebagai penyedia tempat. "Pihak yayasan memang menginginkan bisa menjalin kerjasama dengan rumah sakit yang baru dan memiliki semangat sosial yang sama," tandas Tri.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Humas RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, Aswandi. Menurut Aswandi, RS PKU Muhammadiyah memang membuka diri untuk kegiatan-kegiatan sosial. "Ajakan dari teman-teman TKSK dan Yayasan Permata Sari ini contohnya, kami gembira bisa turut terlibat secara aktif," terang nya. Ke depan, menurut Aswandi RS PKU juga masih membuka kesempatan bagi siapapun warga yang menderita bibir sumbing untuk mendaftarkan diri sepanjang tahun. Pihak yayasan Permata Sari Semarang, menurut Aswandi telah menunjuk RS PKU Muhammadiyah Wonosobo sebagai mitra dalam penanganan penderita bibir sumbing. "Kalau kurang dari 10 akan kami kirim ke RS Permata Sari Semarang, dan kalau 10 atau lebih, bisa ditangani di sini," tandasnya.

Operasi gratis, menurut Aswandi sangat membantu bagi pasien, karena apabila mereka operasi dengan biaya sendiri bisa mencapai 25 Juta Rupiah. "Dan bagi para pasien ini kami juga memberikan bingkisan, mengingat momentum saat ini Rumah Sakit PKU Muhammadiyah tengah dalam masa peringatan Milad ke-2," pungkasnya.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top