WONOSOBOZONE - Jumlah penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) di Provinsi Jawa Tengah, yang kini menembus angka 1 Juta lebih keluarga menjadi terbanyak ketiga di Indonesia setelah Jawa Timur dan Jawa Barat. Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI, Nur Pujianto menyebut pemerintah mengalokasikan anggaran hingga 1,2 Triliun Rupiah untuk pendampingan kepada 1 Juta lebih keluarga tersebut. Di depan tak kurang dari 805 petugas pendamping PKH se-Jawa Tengah yang menghadiri acara PKH Fest 2016, di Sasana Adipura Kencana Wonosobo, Senin (21/11).
Nur mengakui bahwa upaya untuk menanggulangi kemiskinan memang sekarang bertumpu pada PKH. “Para pendamping PKH ini sejak Tahun 2011 menjadi ujung tombak dalam upaya menekan angka kemiskinan agar semakin tahun kian menurun,” terang Nur.
Mengingat peran para pendamping yang cukup efektif dalam membantu program-program terkait penanggulangan kemiskinan itulah, Nur berharap agar Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten turut membantu melalui anggaran untuk PKH. “Jumlah pendamping PKH yang di setiap Kabupaten/Kota dialokasikan cukup banyak, bahkan ada yang sampai ratusan bisa dimanfaatkan untuk membantu program Pemda,” tandasnya. Hasil dari kinerja para pendamping PKH, menurut Nur bisa dilihat cukup positif, karena bersamaan dengan acara PKH Fest 2016 Jawa Tengah itu, tak kurang dari 1000 keluarga diwisuda sebagai keluarga mandiri.
“Baru di Jawa Tengah yang berani mendeklarasikan keberhasilan program keluarga harapan, dan ini sepatutnya kita apresiasi bersama,” tegas Nur seusai secara simbolis menyematkan selempang kepada 4 perempuan wakil keluarga mandiri. Ia berharap dengan adanya keluarga yang telah mandiri dan diwisuda ini, akan memotivasi para pendamping PKH lainnya di Jawa Tengah, termasuk di Wonosobo. “Kabupaten Wonosobo belum ada keluarga mandiri, dan ini kami maklum karena PKH baru berjalan sekitar satu tahun,” pungkasnya.
Arahan Direktur Jaminan Sosial Kemensos RI itu sejalan dengan pesan Bupati, Eko Purnomo kepada para pendamping PKH, utamanya yang menunaikan tugas di Wonosobo. Kepada para pendamping, Eko menyampaikan apresiasi atas kiprah dan kinerja mereka selama setahun terakhir. “Kinerja pendamping PKH, khususnya di Wonosobo ini sangat membantu Pemkab, mengingat sampai saat ini tingkat kemiskinan juga masih cukup tinggi,” ungkap Bupati. Ke depan, Pemkab ditegaskan Eko bakal berupaya untuk lebih sinergis dengan PKH untuk menekan angka kemiskinan.
Acara PKH Fest Jawa Tengah 2016 yang dihadiri pula Kadinsos Porvinsi, Wakil Bupati Wonosobo, Sekda, jajaran legislative daerahitu, selain menjadi ajang wisuda bagi 1.000 keluarga mandiri, juga diisi dengan kegiatan amal berupa pemberian bantuan bagi penyandang disabilitas. Ketua PKH Jateng Firman Syah menyebut pihaknya juga menggelar lomba paduan suara dan tanding futsal antar Kabupaten/Kota, sebagai ajang untuk menjalin keakraban para pendamping.
0 komentar:
Posting Komentar