WONOSOBOZONE - Pemerintah Kabupaten Wonosobo, melalui Dinas Kesehatan, mulai mensosialisasikan Rencana Aksi Daerah pemberantasan penyakit menular TBC, di hadapan puluhan dokter puskesmas, tenaga kesehatan, serta beberapa instansi mitra, seperti PKK dan OPD terkait, Selasa, 29 November di Hotel Surya Asia.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan, saat ini TB atau Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global dan nasional. Salah satu negara yang mempunyai beban TB tertinggi adalah Indonesia. Hal ini dibuktikan dari hasil Survei Pravelensi TB indonesia tahun 2013-2014 terdapat sebanyak 1.600.000 kasus TB. Sedangkan jumlah penderita TBC BTA positif yang ditemukan di Wonosobo tahun 2015 lalu sebanyak 328 kasus, yang kesemuanya bisa ditangani.
Temuan kasus TB ini bisa ditangani, berkat kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan untuk mencegah penularan TBC di masyarakat dengan penemuan kasus TBC sedini mungkin untuk dilakukan pengobatan dengan strategi DOTS (Direct Observed Treatment Short Course Chemotherapy).
Meski demikian pihaknya terus berupaya untuk segera melakukan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program malalui strategi penanggulangan TB, dengan mengajak lintas program dan sektor untuk sinergis dalam pencapaian program TB. Hal ini juga sejalan dengan Program Kemenkes RI yang telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAD) penanggulangan TB tahun 2016-2020 dan menetapkan target yang akan dicapai pada akhir tahun 2020.
Pada pertemuan sosialisasi yang juga dibantu oleh mitra dari Global Fund ini, Jaelan berharap kepada seluruh peserta pertemuan untuk dapat meningkatkan komitmen dalam program penanggulangan TB menuju Eliminasi TB 2035.
Diharapkan rencana aksi ini selesai tahun depan, dan bisa di PERDA kan atau dibuat Peraturan Kepala Daerah. Setidaknya ada enam strategi yang akan dilaksanakan dalam RAD, yakni penguatan komitmen, pemberdayaan masyarakat, adanya wadah/organisasi, pencatatan kasus, laporan pemantauan dan informasi secara berkesinambungan. Tersusunnya RAD ini nantinya akan dibarengi oleh penguatan komitmen Pemerintah Daerah dan puskesmas, pertemuan tingkat kabupaten, kecamatan serta adiministrasi teknisnya dibantu kepala puskesmas.
Tersusunnya RAD diharapkan juga dapat menemukan kasus lebih cepat. Para kader PKK diminta aktif menyosialisasikan TB ke masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dikoordinasikan di kecamatan dan kepala puskesmas yaitu tentang kegiatan rencana temuan kasus dan pengobatan pelayanan TB.
0 komentar:
Posting Komentar