WONOSOBOZONE - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke 71, yang diselenggarakan di SMP N 4 Kertek ditandai dengan upacara bendera yang agak berbeda. Bila upacara biasa, siswa berperan sebagai petugas, maka untuk HGN tersebut giliran segenap insan pendidiknya bertindak selaku petugas. Para guru berkesempatan menjalankan tugas mulai dari sebagai pembaca susunan upacara, pembaca pancasila, pembaca UUD 45, pemimpin upacara, dirigen, hingga pengibar bendera.
Kepala sekolah SMPN 4 Kertek Saryono mengatakan, demi memperingati hari guru nasional yang jatuh pada tanggal 25 november maka pada kesempatan tersebut selain melaksanakan upacara bendera para siswa dan guru juga melakukan doa bersama yang dipimpin oleh guru agama dilanjutkan jalan santai berkeliling lingkungan Desa sekitar sekolah, serta potong tumpeng.
Saryono mengungkapkan bahwa Indonesia tidak akan berkembang dan maju seperti sekarang ini tanpa kiprah dari para guru.
"Terbentuknya para generasi yang terpelajar dan mumpuni semua karena andil dan kiprah para guru yang bekerja keras memperjuangkan pendidikan" tandasnya.
Senada, para pendidik lain juga menyebut moment hari guru nasional merupakan ajang untuk mengapresiasi karya dan tenaga agar semaksimal mungkin menjadi penggagas kecerdasan para siswa. Potensi-potensi anak bangsa yang lahir dari didikan para guru, menurut mereka akan menjadi generasi yang menjunjung bangsa dengan karakter berdisiplin dan beretika.
"Di SMP N 4 sendiri alhamdulillah peningkatan prestasi dan perkembangan siswa sangat signifikan, sekolah selalu mengikuti setiap perlombaan agar siswa semakin maju dan bermental baja, alhamdulillah baru baru ini kami patut berbangga karena siswa mendapatkan prestasi yang memuaskan dalam bidang jurnalistik," terang Tri, salah satu guru.
Dalam kesempatan tersebut, para siswa juga memberikan ucapan terimakasih melalui rangkaian bunga kepada para guru favorite, dan pembacaan puisi oleh empat orang siswa berprestasi. Setelahnya, mereka berfoto bersama para guru saling mengucapkan selamat pada rekan mereka masing-masing. Hal tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap sesama guru dengan kerja keras mereka dan sebagai wujud kerukunan dan persatuan serta persaudaraan sesama pendidik.
"Perjuangan dan pengabdian kami sekali lagi hanya untuk mencerdaskan anak bangsa sehingga nantinya akan lahir generasi yang sehat dan berkarakter," pungkas Saryono.
0 komentar:
Posting Komentar