WONOSOBOZONE - Hidup adalah tentang perjuangan dan bagaimana mengoptimalkan kemampuan diri untuk dapat meraih buah manis dari perjuangan itu sendiri. Siapa sangka bahwa pemuda yang sewaktu SMA duduk di kelas IPS, mampu melanjutkan mimpinya kuliah di Fakultas Teknik ITB, dan bahkan mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan Master di bidang Telecommunication Dan Media Engineering di Jerman.
Geni, lahir di Wonosobo dua puluh empat tahun yang lampau dari keluarga yang berlatarbelakang pegawai negeri sipil. Ia lulus dari SMP N 1 Wonosobo dan melanjutkan ke SMA N 1 Wonosobo jurusan IPS. Ia merasa bahwa salah satu titik terendahnya adalah ketika lulus SMA. Ia sedikit menyesal karena pada saat SMA kurang fokus belajar dan terlalu banyak main-main. Waktu itu Ia tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih sesuatu. Awalnya, ia ingin sekali masuk ke Universitas Indonesia tetapi karena menyadari kemampuan dan attitude yang kurang baik pada waktu itu, ia merasa takut untuk mendaftar. Tapi pada akhirnya ia mampu menerima keadaan dan menjalaninya. Ia pun melanjutkan kuliah di program D3 Politeknik Telkom (sekarang Universitas Telkom) jurusan komputerisasi akuntansi tahun 2008.
Di Universitas Telkom, Geni merasa sangat beruntung karena bertemu dengan kakak-kakak aktivis yang memiliki gagasan besar dan kemampuan berbicara seperti politikus yang mumpuni di rumah kosannya. Dari sana lambat laun cara ia berpikir mulai berubah, menjalani hari-hari menjadi lebih positif, lebih memiliki tujuan, lebih banyak waktu ia habiskan untuk membaca buku, diskusi, berorganisasi, olahraga, mengaji dan banyak hal-hal positif lainnya.
Mulai dari sana satu persatu target dalam hidupnya mulai terpenuhi. Puncak momentum baginya adalah pada saat ia terpilih menjadi presiden mahasiswa BEM KBM Politeknik Telkom. Dari sanalah ia dapat mengakselerasi softskill, kemampuan bermasyarakat, rasa empati, dan membangun kesadaran untuk turut membangun negeri. Lulus D3 di Politeknik Telkom, akhirnya mendorongnya untuk kemudian membulatkan tekad mendaftar ke ITB. Berkat kerja keras dan semangat pantang menyerah, ia akhirnya diterima di program D4/S1 Terapan di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di Fakultas Teknik Elektro jurusan Teknik Media Digital tahun 2011. Momen inilah yang kemudian membuat kesempatan dan pengalaman berorganisasinya menjadi lebih berkembang.
Mulai dari sana satu persatu target dalam hidupnya mulai terpenuhi. Puncak momentum baginya adalah pada saat ia terpilih menjadi presiden mahasiswa BEM KBM Politeknik Telkom. Dari sanalah ia dapat mengakselerasi softskill, kemampuan bermasyarakat, rasa empati, dan membangun kesadaran untuk turut membangun negeri. Lulus D3 di Politeknik Telkom, akhirnya mendorongnya untuk kemudian membulatkan tekad mendaftar ke ITB. Berkat kerja keras dan semangat pantang menyerah, ia akhirnya diterima di program D4/S1 Terapan di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di Fakultas Teknik Elektro jurusan Teknik Media Digital tahun 2011. Momen inilah yang kemudian membuat kesempatan dan pengalaman berorganisasinya menjadi lebih berkembang.
“Saya juga tidak menyangka dapat diterima di kampus ini (ITB-red.) padahal saya dari IPS waktu SMA, mungkin karena beruntung saja dan ada peluang dari jurusan IT untuk melanjutkan di kampus ITB. Ada perasaan khawatir akan susah menjalaninya karena dosennya terkenal killer- killer tapi ya… bisa juga akhirnya.” – Geni Isno Murti
Di kampus ITB, ia aktif di beberapa organisasi kampus untuk semakin mengasah softskill-nya. Di antaranya ia pernah menjadi Wakil Koordinator Kementerian Kebijakan Publik di Kabinet KM ITB, juga pernah menjadi Kepala Divisi Kebijakan Publik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Di kegiatan sosial, ia juga turut aktif mendirikan Yayasan Rumah Pemimpin. Organisasi menurutnya adalah hal kunci dalam hidup mahasiswa. Ilmu bisa dicari, namun mental kita beli sendiri. Salah satu cara membeli mental adalah berorganisasi, itu membuat orang-orang di dalamnya lebih cakap dalam bermasyarakat dan punya keberanian. Menurutnya, organisasi juga menunjang akademik karena waktu kita terbatas sehingga membuat kita menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Banyak teman-temannya yang lolos beasiswa , diterima di perusahaan-perusahaan besar, juga pengusaha besar yang dulunya bergabung dalam organisasi. Setelah lulus dari kuliah, Geni bekerja di PT Saptaindra Sejati sebagai Management Trainee sampai January 2014. Setelah itu, ia memutuskan untuk fokus melanjutkan S2 dengan mendaftar beasiswa BPPLN Calon dosen DIKTI. Ikhtiarnya pun membuahkan hasil. Ia dinyatakan lulus sebagai salah satu kandidat penerima beasiswa DIKTI dan tinggal melengkapi persyaratan untuk mendaftarkan ke universitas dan program yang sesuai dengan bidang keahliannya. Akhirnya, setelah melalui proses yang cukup panjang, ia secara resmi akan melanjutkan S2 di Offenburg University of Applied Science, Jerman pada jurusan Telecommunication Dan Media Engineering.
Pemuda yang memiliki cita-cita menjadi Presiden RI ini memberi pesan dan kunci sukses kepada kawan- kawan muda Wonosobo : Jangan minder, semangat, you are bigger than you think you are, mulai bermimpi dan berjalan untuk mimpi tersebut mulai dari sekarang. Kalau sudah sukses tetap rendah hati dan jangan lupa berbagi! (Den)
Source : wonosobomuda.com
0 komentar:
Posting Komentar