WONOSOBOZONE - Komandan Rayon
Militer (Danramil) Mojotengah, Kapten Inf Tukul dikenal luas sebagai tentara
terampil dengan segudang karya. Selain mahir membuat springbed berkualitas,
pria murah senyum tersebut juga telah berhasil menunjukkan kebolehannya
menciptakan cat tembok yang diyakininya tak kalah dengan buatan pabrik. Belum
lagi kreativitasnya mengolah kawat galvanis untuk dijadikan hanger penggantung
pakaian tahan karat. Beragam jenis hasil karya Kapten Tukul itu kini telah
dipasarkan dan diakuinya mampu memberi tambahan penghasilan yang cukup lumayan.
Namun ternyata semua itu belum cukup, karena pada Kamis (22/1), Danramil
bersahaja itu telah menunjukkan karya terbarunya, yaitu jas hujan berbahan dasar
kain perlak.
Di tangan Kapten Inf
Tukul, kain perlak yang biasanya hanya digunakan sebagai alas tidur bayi itu
disulap menjadi 2 jenis barang bernilai ekonomi lebih tinggi. Selain jas hujan,
kain perlak juga digunakan untuk membungkus spons seukuran tempat tidur. Kedua
barang tersebut kini juga mulai laku di pasaran. Sebagaimana halnya hasil
olahan dan karya lainnya, yang oleh Kapten Tukul juga ditularkan cara
pembuatannya kepada orang lain, teknik pembuatan jas hujan maupun kasur
berbungkus kain perlak itupun diajarkannya pada sesama. Bahkan ketika ditemui
di aula Dinas Sosial, ternyata tak kurang dari 20 difabel juga tengah
diajarinya membuat kedua benda penuh manfaat tersebut. Baginya, berbagi dengan
sesama melebihi nilai uang dari hasil menjual hasil karyanya.
Karena itu ketika
diminta hadir oleh Dinas Sosial untuk berbagi ilmu, Kapten Tukul mengaku sangat
senang. Iapun tak sungkan bercerita ihwal mula ketertarikannya mengolah beragam
benda untuk dijadikan karya-karya bernilai ekonomi tinggi. Diakuinya, selain
mampu menopang kebutuhan keluarga, hasil-hasil karya itu juga menjadi media
mengekspresikan kemampuan, sehingga ketika mampu menghasilkan sebuah benda, ia
merasakan kepuasan ekstra. Senang coba-coba dan tak takut gagal, semangat
itulah yang hendak ditransfer kepada setiap anak didiknya, termasuk para
difabel. Menurutnya, para difabel juga memiliki potensi yang cukup bagus bila
dibina dengan baik dan serius. Karena itu, kepada para peserta pelatihan pada
kesempatan tersebut, Tukul meminta agar mereka tak segan menghubunginya kapan
saja bila memang memerlukan pelatihan keterampilan. Asal tak berada dalam jam
dinas aktif, Tukul mengaku siap sedia kapanpun dipanggil.
Semangat Kapten Inf
Tukul untuk berbagi tersebut mendapat apresiasi positif dari Ketua Dewan
Penasehat ikatan penyandang cacat Wonosobo (IPCW), Ir Agus Subagyo MSi. Agus
yang juga Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan tersebut tak menyangkal bila
para difabel memang membutuhkan keseriusan berbagai pihak, demi mengangkat
harkat dan martabat mereka. Dengan memiliki beragam keterampilan yang pada
akhirnya mampu menjadi ladang penghidupan mereka, Agus yakin para difabel pun
akan mampu hidup selayaknya manusia normal lainnya. Selaku Ketua Dewan
Penasehat IPCW, Agus juga mengaku akan terus mengupayakan berbagai pelatihan
keterampilan untuk para difabel, termasuk keterampilan dalam bidang tata boga,
tata rias maupun tata busana.
0 komentar:
Posting Komentar