Amin Suradi saat menyambut tim penilai

WONOSOBOZONE - Masuknya Kecamatan Sukoharjo dalam nominasi 6 besar terbaik tingkat Jawa Tengah sebagai Kecamatan Sayang Ibu dan Bayi (KSIB) memunculkan optimisme kuat dari seluruh komponen masyarakat kecamatan Sukoharjo menjadi yang terbaik di tingkat Jawa Tengah. Hal ini diungkapkan Sekretaris Kecamatan Sukoharjo, Misdari, saat menerima tim penilai lomba KSIB dari Provinsi Jawa Tengah, Jum’at, 6 November, di aula Kecamatan Sukoharjo.

Menurut Misdari, optimisme ini muncul tak lebih dari kesiapan seluruh komponen masyarakat maupun pemerintah desa dan kecamatan dalam mengupayakan kebijakan pembangunan yang berorientasi pada gerakan sayang ibu dan bayi. Salah satunya dengan adanya keputusan Camat Sukoharjo nomor 441/016/I/2015 tentang revitalisasi Satuan Tugas (SATGAS) Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) Kecamatan Sukoharjo tahun 2015.

Oleh Pemerintah Kecamatan sendiri, program GSIB diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas, melalui upaya mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian ibu pada masa kehamilan, melahirkan dan nifas serta penurunan angka kesakitan dan kematian bayi, dengan sasaran semua keluarga dan anggota keluarga, Pemerintahan Kecamatan dan Desa,  Dinas/Instansi Kecamatan dan LSM yang ada di wilayah Kecamatan Sukoharjo.

Progran ini diterjemahkan satgas GSIB melalui berbagai kegiatan seperti advokasi dan sosialisasi gerakan sayang ibu, penggalangan komitmen dan koordinasi lintas sektor, penggerakan partisipasi masyarakat, pemantapan pelayanan kesehatan ibu dan bayi, kesehatan keluarga, peningkatan sumber daya masyarakat, pengumpulan data dan laporan, analisa hasil, penyajian informasi serta monitoring dan evaluasi. Apa yang dilakukan satgas ini kemudian diturunkan menjadi beberapa program unggulan seperti pendampingan ibu hamil melalui kelas ibu hamil dan community deal, alokasi anggaran di desa untuk kesehatan ibu dan bayi, serta partnership (kemitraan) kades, bidan dan dukun bayi di Kecamatan Sukoharjo melalui peraturan Camat Sukoharjo nomor 441/14/VII/2013 tentang prosedur pengajuan pernikahan melalui konseling.

Hasilnya menurut Misdari, dari 17 desa yang ada di Sukoharjo, selama tiga tahun terakhir Angka Kematian Ibu (AKI) kosong sedang Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan, jika di tahun 2013 ada 2 kasus yakni kematian karena cacat bawaan maka pada tahun tahun 2014 tidak ditemukan kasus AKB.

Sementara Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, Amin Suradi, mengungkapkan, guna percepatan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) di semua bidang pembangunan, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menerbitkan Peraturan Bupati Wonosobo nomor 6 tahun 2014 tentang Penyusunan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) bagi OPD.

Hal ini dilakukan untuk mempercepat terlaksananya pembangunan yang responsif gender dan anak melalui kebijakan yang tercermin dari produk hukum daerah serta peningkatan anggaran yang memadai. Selain itu, beberapa inovasi juga dilaksanakan dalam upaya mengembangkan GSIB oleh Pemkab diantaranya perjanjian kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo tentang pendampingan ibu hamil di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2014, atau tepatnya tanggal 4 maret 2014, yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Kemudian adanya community deal antara bupati dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo, Camat dan Ketua Tim Penggerak PKK kecamatan se-Kabupaten Wonosobo dalam hal pendampingan ibu hamil.

Adanya berbagai inovasi program ini berhasil menurunkan angka kematian ibu. Jika pada tahun 2012 ditemukan 18 kasus angka kematian ibu, maka pada tahun 2013 serta tahun 2014 turun menjadi 11 kasus dan sampai akhir Oktober 2015 baru ditemukan 7 kasus angka kematian ibu. Hal ini menurut Amin, juga tidak terlepas dari adanya pengalokasian biaya operasional satgas GSI melalui alokasi dana desa di semua desa se-Kabupaten Wonosobo, serta cakupan desa dan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) yang telah mencapai 100 persen atau dengan kata lain telah tersebar di 265 desa dan kelurahan se-Kabupaten Wonosobo.

Menanggapai hal ini, Ketua Tim Penilai, Kasubid PKHP dan Perlindungan Anak BP3AKB Provinsi Jawa Tengah, Budi Dayanti, mengungkapkan, terpilihnya Kecamatan Sukoharjo sebagai nominasi 6 terbaik Kecamatan Sayang Ibu dan Bayi, tidak lepas dari komitmen semua pihak dalam memberi motivasi para ibu hamil dalam memperhatikan dan mempersiapkan kehamilan yang sehat, khususnya dari kepala desa dan camat. Untuk itu dalam penilaian langsung di salah satu desa model yakni desa Kupangan kecamatan Sukoharjo, pihaknya menekankan kriteria penilaian dari tiga unsur, yakni kelembagaan, kesehatan dan kemasyarakatan. Rencananya dari 6 kecamatan terbaik se Jawa Tengah akan dipilih 3 terbaik, yang akan mendapat penghargaan dari Gubernur dan maju ke tingkat nasional.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top