WONOSOBOZONE - Kadang kita jumpai teman yang sudah berumur kisaran 40 th dan keatas ingin belajar membaca Al Qur’an, tapi ada perasaan berat maupun kurang enak terhadap anak maupun tetangga, masak sudah tua baru belajar Ngaji. Kadang ada pula yang berkeinginan menunaikan Rukun Islam ke 5 yaitu pergi Haji, tapi belum bisa ngaji, itu akan menyurutkan niat mulia untuk pergi haji, kata Kyai Abdul Mutholib beberapa saat sebelum dimulainya acara pembukaan dan orientasi atau pengenalan bagi Santri Baru Madrasah Robbaniyyin pada Sabtu yang baru lalu. Kyai yang di lingkungan masyarakat Kabupaten Wonosobo sudah tak asing karena sering mengisi ceramah agama Islam di banyak tempat baik di lembaga pemerintahan, lembaga Swasta maupun pengajian umum yang diselenggarakan oleh masyarakat itu begitu bersemangat menceriterakan ihwal lembaga yang digagasnya. “ Orang Dewasa maupun Orang Tua, tak perlu sungkan apalagi malu untuk belajar membaca Qur’an, karena lembaga ini memang hanya menampung orang dewasa maupun orang tua “ demikian dikatakan. Alhamdulillah berkat Ridhlo Allah teman-teman kami di Jlamprang mendukung dan bersedia berperan aktif untuk mengelola Madrasah yang masih langka ini.
Pembukaan dan orientasi yang dihadiri oleh Camat Wonosobo, wakil dari Kemenag Wonosobo, para tokoh Masyarakat, Ketua RT / RW dan Perangkat Kelurahan Jlamprang serta para calon Santri itu dimulai pada pukul 14.30 WIB.
Dalam sambutannya Drs. M. Khoirul Hasan, ketua panitia orientasi sekaligus sebagai wakil ketua Madrasah Robbaniyyin yang baru dibentuk tersebut mengatakan bahwa Madrasah yang khusus mewadahi orang dewasa dan kaum sepuh ini akan dikelola dengan baik agar dapat berkembang dan dapat menampung lebih banyak lagi kaum sepuh yang ingin belajar.
Camat Wonosobo Yulfa Akhsan Alim, S.SPP, M.Si dalam sambutannya atas nama Pemerintah menyampaikan ucapan terimakasih tak terhingga atas dibentuknya Madrasah khusus orang dewasa dan kaum sepuh ini karena sedikit banyak membantu pemerintah dalam meningkatkan pengetahuan agama agar nantinya dapat diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat terbentuk masyarakat yang harmonis.
Ky. Abdul Mutholib sebagai ketua Madrasah Robbaniyyin menyampaikan beberapa hal dalam acara pembukaan dan orientasi dihadapan tamu undangan dan calon santri. Dikatakan bahwa materi yang nantinya diajarkan kepada santri adalah meliputi belajar membaca Al-Qur’an, Ilmu Fiqih, Ilmu tentang Najis, Ilmu tentang bersuci, Ilmu tentang sholat dan lainnya.
Pendapat-pendapat Imam Besar seperti Imam Syafi’i, Imam Maliki dan yang lain akan disampaikan, supaya kita sebagai umat Muslim akan memiliki lebih banyak wawasan sehingga tidak mudah menyalahkan pendapat orang lain. Adapun pemilihan terhadap pendapat Imam Besar diserahkan kepada masing-masing Santri. Jadi di Madrasah ini tidak mengarahkan terhadap suatu pendapat, melainkan mengenalkan beberapa pendapat. Madrasah ini menerima santri dari kalangan apapun, latar belakang pekerjaan dan pensiunan apapun. Pendaftaran dibuka setiap hari di lokasi Pondok Pesantren Assalaf yang berada di Kelurahan Jlamprang yang merupakan wilayah pusat Industri Tralis di Kabupaten Wonosobo. Demikian Ky. Abdul Mutholib mengakhiri orientasinya.
Selama acara orientasi tampak para calon Santri yang terdiri dari Ibu-ibu rumah tangga, Pegawai, Pensiunan Pegawai, petani, buruh dan lain-lain tersebut mendengarkan dengan seksama.
Ny. Eni Harumi salah satu santri ketika ditanya perihal motivasinya menjadi santri mengatakan, “untuk menimba ilmu agama sebagai bekal di akherat kelak”.
Oleh :
KETUA KIM PEDULI JLAMPRANG
M. KHOIRUL HASAN
0 komentar:
Posting Komentar