WONOSOBOZONE - Warga dari tiga desa di dua kecamatan ikuti pelatihan pembentukan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dipusatkdan di Kantor Kepala Desa Sempol, Rabu, 11 November.
Menurut Kabag Pemerintahan Setda, Tria Antoro, tiga desa yang mengikuti pelatihan ini adalah Desa Sempol Kecamatan Sukoharjo serta desa Plobangan dan Wulungsari kecamatan Selomerto.
Pelatihan sendiri digelar dengan tujuan untuk memberikan pemahaman warga desa beserta aparat desa setempat dalam mengembangkan potensi yang dimiliki desanya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
BUMDes sendiri merupakan lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BUMDes menurut Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, didirikan antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa).
Tri Antoro menambahkan, dari tiga desa ini, yang telah berjalan adalah BUMDes milik desa Sempol kecamatan Sukoharjo, bahkan di desa ini, warga desa beserta aparat desa setempat telah membuat gebrakan dengan membuat BUMDes berupa Depot Air Minum Higienis. Sementara dua Desa lainnya yakni Desa Plobangan dan Desa Wulungsari baru merintis usahanya. BUMDes ini berdiri, atas prakarsa warga dalam memanfaatkan sumber mata air yang berada diwilayahnya, sehingga muncul ide BUMDes desa Sempol kecamatan Sukoharjo berupa depot air minum higienis untuk warganya.
Sementara menurut Kepala Desa Sempol, Senawi, depot air minum ini dibuat karena kebutuhan warga akan air bersih sangat tinggi, sedangkan di desanya ada potensi mata air yang bisa digunakan untuk dikonsumsi warga, sehingga timbul gagasan untuk mengolah dan memanfaatkan ini untuk kepentingan warganya. Melalui bantuan modal dari desa baik finansial maupun non finansial BUMDes Desa Sempol mampu mewujudkan gagasan ini. Saat ini BUMDes tersebut telah memiliki ketetapan hukum melalui pembentukan Peraturan Desa.
Hal ini diperkuat ketua BUMDes desa Sempol, Triyo Sunarto, yang bersama enam rekannya telah melakukan terobosan luar biasa dalam memanfaatkan potensi yang ada di desanya. Per galonnya ia jual ke warga senilai 4 ribu rupiah. Bahkan tidak hanya warga desa Sempol saja yang bisa terlayani BUMDes ini tapi warga desa lain juga ikut menikmati layanan ini. Triyo berharap, apa yang telah dilakukan BUMDes desa Sempol, bisa memicu BUMDes desa lain untuk melakukan pengembangan potensi yang ada di desanya masing masing.
0 komentar:
Posting Komentar