WONOSOBOZONE - Sanggar tari tradisional Rukun Putri milik Dwi Pranyoto, di Dusun Giyanti, Desa Kadipaten, Kecamatan Selomerto didorong untuk bisa berkembang, tak hanya sebagai tempat latihan menari, melainkan mampu tampil menjadi atraksi menarik yang menghasilkan rupiah. Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo menilai, kegiatan rutin setiap Jumat malam, dimana puluhan pelajar berlatih aneka tarian tersebut sangat menarik. “Apabila dikemas lebih baik, bahkan berpotensi mendatangkan rupiah,” tutur Agus ketika ditemui di sanggar Rukun Putri, Jum’at malam (20/11).

Agus yang hadir di sanggar bersama Manajer Kresna Hotel Wonosobo Yuyun Maryunah dan beberapa stafnya, mengakui ketertarikannya terhadap antusiasme para pelajar putra-putri dusun setempat, yang dalam kesempatan tersebut penuh semangat berlatih beberapa jenis tarian, seperti jangkrik genggong, kebo giro, dan sotoloyo. Kepada Dwi Pranyoto, pemilik sanggar sekaligus pelatih tari di Rukun Putri, Agus  meminta agar kegiatan menarik tersebut bisa dikemas sehingga layak dijual. “Apabila setiap latihan rutin seperti ini dilengkapi dengan kostum selayak pertunjukan tari, dan para penonton disuguhi beragam jenis makanan dan minuman tradisional seperti cimplung, opak, kacang rebus dan wedang jahe maupun kopi, tentu lebih menarik bagi para wisatawan,” jelas Agus saat berbincang dengan Dwi Pranyoto. Hal itu didukung oleh Yuyun selaku Manajer Hotel Kresna, yang juga tengah mencari atraksi-atraksi seni tradisional untuk dipertontonkan pada tamu-tamu yang tengah menginap di Kresna. “Kami akan dengan senang hati mengantar para tamu yang berminat menyaksikan, dan tentu dengan tariff yang menguntungkan semua,” jelas Yuyun. Selain atraksi yang menarik, Yuyun menilai suasana alam pedesaan di Giyanti juga sangat mendukung, terutama bagi para wisatawan, baik asing maupun mancanegara.

Bagi Dwi Pranyoto sang pemilik sanggar, kesempatan untuk bisa mempertontonkan latihan tari cukup menarik. Kepada Yuyun, Dwi mengaku siap mengakomodasinya, dengan tarif pertunjukan yang sesuai, yaitu di kisaran 800 Ribu rupiah per sesi. “Kami akan menyuguhkan atraksi tari-tarian tradisional seperti kebo giro, sontoloyo, lengger maupun jenis lainnya, dengan durasi waktu pertunjukan sekitar  2 jam,” tutur Dwi. Selama menyaksikan latihan tari, Dwi juga menegaskan pihaknya akan menyuguhkan makanan ringan khas dusun Giyanti kepada pengunjung. (Ard)

Tarian Angruwat yang dipentaskan di sela Acara di Giyanti

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top