WONOSOBOZONE - Seakan tak cukup dengan derita pascakebakaran pasar induk, pedagang di area relokasi, khususnya di jalan pasar 1 dan 2 kini menanggung masalah baru. Musim hujan yang datang dan memberi berkah bagi banyak orang justru kini menjadi musuh pedagang.
Pasalnya, meskipun hujan tidak terlalu deras, aliran air di area relokasi pasar tak mampu ditampung saluran drainase. Sehingga melewati area berjualan para pedagang yang cukup sempit dan dibangun di atas aspal. Selama tiga hari terakhir, banyak pedagang harus mengangkut dagangannya ketika hujan turun.
“Baru kemarin ini hujan dan tiba-tiba saja aliran air lumayan deras lewat ke arah lapak kami. Ya, seperti sungai saja, airnya deras dan menggenangi lapak. Padahal semua lapak dari kayu dan kalau seperti ini terus semakin kumuh dan kami susah berjualan,” kata Daroni, salah satu pedagang yang lapaknya tergenang air kemarin (8/11).
Menurut Daroni, aliran air yang menggenangi lapaknya tersebut memang berasal dari air hujan yang tidak mampu ditampung selokan karena mungkin banyak disumbati sampah. Kepindahan pedagang ke area jalan juga cukup berpengaruh pada kondisi aliran air, mengingat lapak yang berdesakan dan berada di bagian yang lebih rendah.
“kalau dinalar memang air jadi sulit masuk ke selokan. Selain sampah, aliran dari atap lapak juga langsung turun ke jalan . otomatis mengalir lewat tengah-tengah lapak dan ditambah lagi kiriman dari atas, seperti banjir saja,” imbuh pedagang tas dan sepatu yang mengalami kebakaran dua kali itu.
Apa yang dirasakan Daroni dan ratusan pedagang di area relokasi tersebut diperkirakan bisa berlanjut hingga pembenahan saluran air ataupun pembenahan talang segera dilakukan. Menurut Misbah, pedagang kelontong yang lebih beruntung dari Daroni dan rekan-rekannya mengaku sudah memperkirakan masalah tersebut. Terlebih sejak awal dibangun lapak sementara, tidak pernah dipikirkan alur pembuangan air.
“Sejak April kemarin memang sudah beberapa kali hujan, tetapi yang sekarang berbeda. Sejak ada perbaikan talang pertama kali, saya sudah memperkirakan hal seperti ini bisa terjadi. Apalagi jika tidak ada perbaikan saluran air, bisa tambah parah. Kasihan teman-teman pedagang,” kata Misbah yang kebagian lapak di teras bawah itu. (win)
0 komentar:
Posting Komentar