Peserta mengerjakan soal dengan serius

WONOSOBOZONE - Para guru yang menjadi peserta ujian kompetensi guru (UKG) mengaku tak berlebihan dalam mempersiapkan diri. Dari pemantauan di SMK Muhamadiyah 1 dan SMK Negeri 1 Wonosobo, para peserta UKG tak menampakkan kegugupan atau kegelisahan berarti ketika harus berhadapan dengan soal-soal di depan komputer yang disajikan secara online. “Rata-rata guru di sekolah kami memang tak punya persiapan khusus, karena waktu mereka juga sudah habis untuk mengajar,” jelas Joko Sriwidadi, Kepala SMKN 1 Wonosobo, ketika ditemui di kantornya, Kamis (12/11). Namun demikian, Joko menyebut bahwa upaya pihaknya mendorong staf pendidik untuk serius dalam mengerjakan soal-soal di UKG. Tujuannya jelas, agar mereka juga terhindar dari mal mengejar, alias kesalahan dalam mentransfer ilmu ke siswa, sesuai dengan apa yang diharapkan Kementerian Pendidikan Nasional RI.

Tujuan lain, dikatakan Joko juga demi mengupayakan kriteria ideal kinerja pendidik, sehingga kelak mereka bisa menunjukkan profesionalisme selayaknya seorang guru, terlebih bagi yang telah menerima tunjangan sertifikasi. Joko tak menampik adanya sebagian besar pihak memang masih menilai tunjangan sertifikasi yang diterima para guru belum selaras dengan peningkatan kinerja. “Mungkin dengan digelarnya UKG, yang menargetkan nilai rata-rata standard minimum 5,5 tersebut, guru-guru akan semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas mengajarnya,” kata Joko lebih lanjut.

Dari pihak peserta sendiri, keharusan mengikuti UKG cenderung membuat mereka tak mempersiapkan diri secara khusus. Bakir, salah satu peserta UKG di SMK N 1 Wonosobo termasuk yang mengakui bahwa persiapannya minim. “Saya tidak ada persiapan khusus untuk ujian hari ini, sehingga hasil apapun yang keluar tidak begitu saya pusingkan,” terang guru mata pelajaran IPA di SMP N 1 Watumalang tersebut. Dari 60 soal yang dihadapinya, Bakir juga mengaku tak ada kesulitan berarti. “18 soal merupakan materi ujian pedagogik, sedangkan sisanya merupakan materi sesuai pelajaran yang saya ampu di sekolah,” kata Bakir. Terkait keharusan mengerjakan soal dengan model online yang menuntut keterampilan komputer, Bakir dan teman-temannya juga tak merasa mengalami kesulitan berarti. “Persiapan selama 30 menit di awal ujian untuk berlatih mengerjakan soal sudah cukup untuk kami,” pungkas Bakir.

Lancarnya pelaksanaan UKG dengan system online juga diakui Bagus, teknisi pengawas ujian dari SMK Muhamadiyah 1 Wonosobo. Menurut Bagus, selama 4 hari terakhir menunggu ujian ia tak mendapat keluhan, baik terkait arus data internet maupun teknis pengerjaan soal-soalnya. “Peserta rata-rata sudah menguasai cara pengerjaan soal-soal di hadapan mereka,” pungkas Bagus.

UKG di Kabupaten Wonosobo sendiri, dari keterangan Kabid Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dikbudpora, Amir Nurhakim, diikuti 7.048 guru mulai jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB. “UKG digelar di 14 ruang di 10 sekolah se-Wonosobo, dan masing-masing ruang dibagi untuk beberapa gelombang, mulai pukul 07.30 sampai 16.30 WIB setiap harinya,” pungkas Amir.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top