WONOSOBOZONE - Volume sampah yang dihasilkan dari aktifitas pasar penampungan eks pedagang pasar pagi di Lapangan Madusari, Kelurahan Jaraksari mencapai 1 ton per hari. Sampah basah berupa sayur mayur mendominasi, selain juga kantong-kantong plastik yang jelas tak dapat diurai dan bahkan sebagian membuat drainase di kawasan pasar tersumbat.
"Banyaknya sampah di pasar penampungan ini tidak seimbang dengan jumlah petugas yang hanya 2 orang, sehingga lebih sering menumpuk," ungkap Camat Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim di sela acara bersih-bersih pasar pagi bersama TNI-Polri dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Jumat (26/2).
Untuk menanggulangi hal itu, Zulfa mengaku berupaya untuk lebih rutin mengerahkan para pegawai untuk membantu pembersihan pasar, terutama di hari-hari Jum'at maupun akhir pekan.
Selain itu, kepada para pedagang, pihaknya juga mengeluarkan imbauan agar mereka lebih sadar menjaga lingkungan pasar dengan menyediakan tempat sampah di lapaknya masing-masing. "Dengan ditampung sementara di kantong sampah, maka sebelum petugas membawa ke TPS, sampah tidak akan berceceran hingga sampai menyumbat saluran air," jelas Zulfa.
Dalam waktu dekat, Zulfa juga akan berupaya untuk memperbaiki kondisi pasar pagi, yang apabila hujan datang air menggenang dan becek, sementara ketika musim kemarau tiba, debu beterbangan mengganggu pernafasan.
"Pasar penampungan saat ini kemungkinan akan bertahan paling tidak 2 sampai 3 tahun kedepan, sembari menunggu selesainya pembangunan kembali Pasar Induk," terang Zulfa. Agar tidak semakin memprihatinkan, Zulfa mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas terkait agar area lapak pedagang bisa dilakukan pengerasan dengan aspal.
Upaya untuk menanggulangi efek sampah di pasar penampungan yang dilakukan para pegawai Kecamatan bersama dengan personel Koramil dan Polsek Kota, mendapat apresiasi dari Asisten Ekonomi Setda, Amin Suradi.
Amin yang hadir bersama Kabag Komunikasi dan Telematika Setda berharap agar para pedagang pasar bersedia mengikuti imbauan pemerintah demi menjaga kebersihan dan kenyamanan, baik untuk mereka sendiri maupun bagi konsumen. "Terkait semakin menumpuknya sampah jenis plastik, kami juga berharap agar para pedagang berupaya mengurangi penggunaan kantong plastik, dan menyediakan tas belanja non plastik," jelas Amin.
Pemkab Wonosobo sendiri, menurut Amin telah melakukan sosialisasi terkait pengurangan kantong plastik melalui gerakan No Plastic Bag, sejak tahun 2015 lalu. Masyarakat, dikatakan Amin juga selayaknya lebih sadar untuk membawa kantong belanja ketika keluar rumah, baik untuk berbelanja di toko modern maupun pasar tradisional.
0 komentar:
Posting Komentar