Kepala Kanparekraf terima cinderamata dari Mahasiswa UNS

WONOSOBOZONE - Potensi wisata alam di Desa Erorejo, ternyata tak hanya menarik bagi para turis. Desa yang ada di kawasan Waduk Wadaslintang yang kini populer ke seantero Negeri berkat batuan unik lobang sewu tersebut, juga dinilai layak menjadi laboratorium ekowisata bagi kalangan akademisi perguruan tinggi. Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menjadi salah satu yang menunjukkan minat dan ketertarikannya pada potensi ekowisata di Erorejo. Melalui program kuliah kerja nyata (KKN) selama sebulan, para Mahasiswa lintas jurusan tersebut berupaya menggali potensi-potensi lain yang ada di Erorejo, agar pengunjung yang datang ke lobang sewu juga bisa menikmati keindahan alam lain sebagai alternatifnya.

“Potensi yang dimiliki desa Erorejo tak sebatas waduk dan Lobang Sewu saja, melainkan ada pula kekayaan kuliner dan budaya khas warga setempat yang mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan,” jelas Zaki Zaenudin, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS yang juga Ketua KKN, ketika ditemui di sela acara Sosialisasi Potensi Wisata Desa, Rabu (3/2). Demi meningkatkan kesadaran warga masyarakat dan desa-desa di sekelilingnya, Zaki mengaku ia bersama rekan-rekan mahasiswa berusaha untuk mengeksplorasi kekayaan alam yang ada di seputar Erorejo. “Melalui acara sosialisasi yang dihadiri pula oleh Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini kami juga berupaya menggugah antusiasme warga agar lebih bersemangat mengembangkan potensi di sekeliling mereka,” jelas Zaki lebih lanjut. Beberapa potensi yang menurut Zaki belum tergali secara optimal di seputar Erorejo diantaranya adalah Curug Putren, Curug Windu, Gunung Bothak dan Kedung Pane. Optimalisasi berbagai objek wisata potensial tersebut, diyakini Zaki akan mampu memunculkan efek positif pada peningkatan derajat perekonomian warga.

Niatan baik dari para mahasiswa UNS tersebut mendapat tanggapan positif Kepala Desa Erorejo, Ambar Riyanto. Menurut Ambar, untuk menggugah kesadaran warga akan pentingnya mengoptimalkan potensi alam memang dibutuhkan tenaga ekstra. “Kami pun mengalami kendala sewaktu hendak mengajak warga masyarakat untuk membuka LobangSewu sebagai kawasan wisata,” jelas Ambar. Namun berbagai halangan dan kurang responnya warga masyarakat tak menyurutkan niat, dan bahkan memacu Pemerintah Desa untuk terus bergerak maju, sehingga sekarang terlihat hasilnya. “Dorongan dari Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar Lobang Sewu dikembangkan juga membuat kami semakin semangat,” lanjut Ambar. Terbukti, dengan berkembangnya lobang sewu yang kini populer sebagai Grand Canyon Wonosobo tersebut, dikatakan Ambar, tak kurang dari 6.000 wisatawan mengunjungi desa Erorejo setiap minggunya. Dampak ekonomi pun dirasakan warga, mengingat saat ini pengangguran di desanya hampir tidak ada. “Semua warga masyarakat bahu-membahu mengelola area wisata karena mereka kini merasakan manfaat ekonominya,” kata Ambar.

Senada, Kepala Kanparekraf  Agus Purnomo pun mengakui peran aktif kalangan kampus di Desa sangat diperlukan. Keberadaan mahasiswa, meski tak lama akan mampu memicu antusiasme warga masyarakat Erorejo untuk bergerak semakin maju di sektor pariwisata.  “Pemikiran para mahasiswa tentu saja akan mendorong Desa Erorejo untuk berkembang selaras dengan meningkatnya popularitas objek wisata yang ada di sekelilingnya,” tutur Agus. Tak hanya Erorejo, Agus meyakini potensi yang ada di sekitar Wadaslintang layak untuk dikembangkan. “Pemandian air panas di Somogede maupun potensi seni budaya serta kerajinan khas di Desa Kumejing pun berupaya untuk terus dikelola lebih professional, sehingga mampu mendatangkan minat wisatawan, baik asing maupun domestik,” pungkas Agus.

0 komentar:

Eatbox Kitchen Wonosobo

Eatbox Kitchen Wonosobo
Jl. T. Jogonegoro, Funbox Resto Cafe, Lt.2
 
wonosobozone.com © 2015. All Rights Reserved.
Top