WONOSOBOZONE - Sebanyak 40 orang peserta benchmarking DiklatKepemimpinan Tingkat IV Angkatan CXVI Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Lumajang Jawa Timur belajar pelaksanaan bidang pendidikan, pariwisata dan layanan publik di Wonosobo, yang diterima langsung Sekretaris Daerah, Eko Sutrisno Wibowo, di Ruang Mangoenkoesoemo Sekretariat Daerah Selasa (23/08), didampingi Kabag Orpeg, Kepala Disdikbudpora, Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo.
Menurut ketua rombongan, Asisten Administrasi Sekda Kabupaten Lumajang, Drs. Slamet Supriyono, M.Si,alasan mengapa memilih Kabupaten Wonosobo sebagai tempat untuk kegiatan benchmarking tentang pariwisata, pendidikan dan layanan public sampai tingkat Kecamatan,karena Wonosobo merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang saat ini lagi Booming pariwisatanya dan layanan public di tingkat Kecamatan dengan Sinta Paten nya. Sehingga mampu bersaing dengan daerah lain.
Lebih lanjut Slamet menjelaskan, kegiatanbenchmarking di Kabupaten Wonosobo ini akan melakukan wawancara dengan mitra benchmarking untuk mendapatkan data dan informasi yang akan diolah sebagai inspirasi dalam penyusunan perubahan masing-masing kegiatan unggulan dari para peserta diklatpim, yang nantinya akan dipaparkan dihadapan para penguji. Serta nantinya apa yang didapat bisa diterapkan di Kabupaten Lumajang, apalagi Kabupaten Lumajang secara geografis daerahnya hampir sama dengan Kabupaten Wonosobo, yaitu daerah pegunungan. Dengan potensi pariwisata yang disediakan alam.
Benchmarking sendiri merupakan salah satu mata diklat dalam struktur kurikulum diklat kepemimpinan, yang diarahkan untuk membekali peserta dengan kemampuan mengidentifikasi, mengadopsi, dan mengadaptasi keunggulan organiasi yang memiliki best practise dalam pengelolaan tugas dan fungsi organisasi melalui pembelajaran ini.
Terkait kunjungan rombongan benchmarking, Sekda mengawali dengan menyampaikan secara administratif, kabupaten ini terdiri dari 15 kecamatan, 236 desa dan 29 kelurahan, dengan jumlah penduduk pada Tahun 2014 mencapai 773.280 jiwa, di mana masing-masing wilayah memiliki produk unggulan khas masing-masing dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat. Salah satu potensi tersebut adalah bidang pariwisata, yang di dukung oleh panorama alam yang indah, memiliki potensi budaya yang memikat, serta produk unggulan daerah yang khas, dan menjadikan Kabupaten Wonosobo sebagai daerah kujungan wisata ke dua di Jawa Tengah, dengan jumlah wisatawan mencapai 870.000 orang dimana 5.500 orang di antaranya wisatawan mancanegara, serta telah berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar 3 Milyar Rupiah pada tahun 2015. Jumlah wisatawan tersebut diproyeksikan akan mencapai angka 1.500.000 kunjungan pada Tahun 2020 mendatang serta menyumbangkan 5 Milyar Rupiah lebih bagi pendapatan asli daerah.
Untuk Pendidikan Pemerintah Kabupaten Wonosobo senantiasa melakukan berbagai upaya pemenuhan hak akan pendidikan, serta dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mewajibkan pendidikan dasar 9 tahun. Upaya-upaya yang telah dan terus dilakukan antara lain: meningkatakan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam pendidikan dasar 9 tahun dan pendidikan menengah. Dan di Wonosobo Angka Partisipasi Sekolah usia 13-15 tahun naik dari 83,57% pada tahun 2013 menjadi 94,94% pada tahun 2014. Kenaikan Angka Partisipasi Sekolah juga terjadi pada usia 16-18 tahun, dimana pada tahun 2013 sebesar 39,37%, pada tahun 2014 naik menjadi 47,72%.
Sementara untuk pelayanan public Pemerintah terus mengoptimalisasikan pelayanan publik di tingkat kecamatan, seperti Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Berbasis Sistem Informasi Terintegrasi (PATEN), melalui sistem ini, kita harapkan adanya praktek pelayanan masyarakat yang lebih mudah dari segi proses, lebih cepatdalam pelayanan, dan lebih murah dari sisi masyarakat sebagai pemohon layanan.
0 komentar:
Posting Komentar