WONOSOBOZONE - Sedikitnya 106 siswa, mulai dari tingkat PAUD sampai SLTA mengikuti lomba melukis, yang digelar sebagai bagian dari Festival Merdeka 2016, Jumat, 12 Agustus, di Pendopo Kabupaten.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, Samsul Maarif, kegiatan ini merupakan ajang strategis bagi para pelajar, untuk lebih merangsang daya kreativitas anak, sekaligus untuk menggambarkan Wonosobo impian versi mereka.
Selain itu, lomba juga bertujuan menanamkan sejak dini nilai-nilai tentang kemanusiaan dan prinsip berkelanjutan pada aspek yang paling sederhana, seperti menghormati hak orang lain, peduli terhadap kebersihan lingkungan serta peduli pada keberagaman, sehingga mereka lebih peka dalam hidup bertoleran dengan sesama dan mampu menghargai setiap kali ada perbedaan.
Kegiatan ini disambut positif peserta, dan mereka bersemangat untuk menuangkan ide dan gagasannya, seputar impian Wonosobo ke depan. Seperti yang dituturkan Faradna, siswi kelas 3 SMPN 1 Wonosobo ini, mengangkat tema kerukunan umat beragama, sebagai satu hal yang ia harapkan bisa tetap terjaga di Wonosobo. Meningat di wilayah ini, dan di daerah lain di Indonesia, menurutnya banyak sekali keragaman, mulai dari agama dan kepercayaan, sampai pada status sosial dan ekonomi, sehingga diharapkan adanya kerukunan agama ini akan membuat Wonosobo terus terjaga kedamaiannya.
Senada, Arum Nur Hidayat, siswi kelas 2 asal SMKN 1 Wonosobo ini mengambil tema alam Wonosobo yang asri. Tema ini ia ambil, karena ia bermimpi Wonosobo dengan alamnya yang asri saat ini, tetap terjaga, dan tidak ada lagi kerusakan lingkungan serta ekosistem. Ia tidak ingin Dieng nantinya menjadi gurun, karena tindakan semena-mena dari petani dalam mengelola lahan disana untuk kegiatan pertanian.
Menanggapi ini, Samsul Maarif juga apresiatif, ia berharap, semangat yang diusung dalam lomba melukis yang dibarengkan dengan kegiatan Festival Merdeka ini, juga akan semakin menyebarluaskan semangat Wonosobo sebagai kota ramah Hak Asasi Manusia, yang salahsatunya dalah perlindungan terhadap hak anak. Dan hak anak-anak untuk menyuarakan apa saja ide gagasannya bisa tersalurkan melalui media kegiatan semacam ini.
Menurut salah satu koordinator kegiatan, Farah, untuk aspek penilaian, selain gambar dengan komposisi warna yang menarik, juga orisinal ide yang mereka tuangkan dalam lukisan yang dibuat. Sehingga kegiatan ini murni menjadi wahana untuk menuangkan ide dan gagasan anak sebagai generasi muda akan impian Wonosobo, karena notabene mereka jugalah ke depan yang akan mengawal Wonosobo, seperti apa yang mereka impikan sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar