WONOSOBOZONE - Penutupan Gebyar Festival Merdeka Wonosobo 2016, Sabtu (13/8) malam ditandai setidaknya dua momentum bersejarah, yaitu Deklarasi Piagam dan penandatanganan Plakat Komitmen mewujudkan Wonosobo yang bebas Resiko, alias Zero Risk. Deklarasi piagam Wonosobo yang dibacakan tokoh penggiat lingkungan hidup, Tafrikhan berisi 21 ajakan dan dorongan untuk memotivasi semua elemen masyarakat demi terwujudnya Wonosobo ramah Hak Asasi Manusia dan berkelanjutan. “Sejak ditandatanganinya Piagam Wonosobo ini, semua pihak harus bersatupadu, bergandeng tangan, saling menghormati dan saling menguatkan,” seru Tafrikhan. Menurutnya, piagam tersebut ditandatangani tak kurang dari 43 komunitas lintas karya dan aktivitas, yang dengan segenap hati dan kesadaran memiliki keinginan sama, yaitu merealisasikan kesetaraan hak di Kabupaten Wonosobo.
“Setiap orang berhak atas Wonosobo yang ramah terhadap HAM dan berkelanjutan, pelayanan yang maksimal dari Pemerintah sebagai pengelola sumber daya, dan semua orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup serta meningkatkan taraf kehidupannya,” tegas Tafrikhan ketika ditemui seusai deklarasi. Lebih dari itu, menurutnya setiap manusia juga berhak merasakan hidup tenteram, aman, dan damai bahagia, sejahtera, lahir dan batin dan menjadi sumber kesejukan bagi Indonesia. Pria yang telah puluhan tahun bergiat dalam upaya pemulihan kawasan Dieng itu juga menandaskan bahwa Piagam Wonosobo dideklarasikan dengan berdasar pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. “Pasal 28 UUD 1945 menjamin kebebasan setiap orang untuk berserikat dan berkumpul mengeluarkan pendapat,” tandasnya.
Piagam Wonosobo, sebagaimana yang dideklarasikan memang berisi beragam komitmen yang menurut Tafrikhan bakal dijadikan sebagai pegangan hidup dan landasan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa ajakan penting dalam piagam tersebut antara lain meliputi upaya mendorong dan menjaga secara aktif terwujudnya kerukunan antar umat beragama, serta kesiapan untuk mencegah terjadinya konflik antar komunitas dan golongan. Kemudian, semua komunitas juga berkomitmen untuk secara aktif mencegah upaya radikalisasi, isu SARA, dan upaya memecah belah NKRI. Ada pula komitmen untuk mendorong upaya pemenuhan kebutuhan dan pelayanan maksimal bagi kaum lanjut usia, ibu hamil, anak, penyandang disabilitas, dan pendidikan untuk semua. Di bidang lingkungan hidup, komunitas juga berkomitmen untuk mendorong dan turut berperan serta aktif dalam upaya mewujudkan Kota Hijau dan ecodistrict dengan menerapkan semua atributnya yaitu green planning and design, green building, green open space, green water, green transportation, dan green community.
Menanggapi komitmen dari komunitas-komunitas lintas karya tersebut, Wakil Bupati Wonosobo, Agus Subagiyo mengaku bangga dan sangat bersyukur. “Ini adalah realisasi dari adanya inisiatif warga masyarakat untuk mendorong Wonosobo ke depan agar lebih nyaman, baik sebagai tempat tinggal maupun destinasi wisata karena dengan terwujudnya Kota Ramah HAM, maka tentu warga masyarakat sebagai penduduk maupun para wisatawan sebagai pendatang bakal merasakan ketenteraman, kenyamanan dan pelayanan optimal untuk beragam kebutuhan dasar,” tutur Wabup. Pihak Pemkab, menurut Wabup sangat apresiatif terhadap gelaran Fesitival Merdeka demi Wonosobo ramah HAM dan berkelanjutan, sehingga kedepan bakal mendorong agar bisa diselengarakan kembali dengan lebih baik lagi. “100 % mendukung deklarasi Piagam Wonosobo kami sangat berterimakasih atas komitmen dari teman-teman komunitas untuk terwujudnya Kabupaten Wonosobo yang lebih maju, lebih berkeadilan dan lebih sejahtera,” tegas Agus.
Dukungan yang sama juga ditegaskan oleh Kapolres Wonosobo, AKBP Aziz Andriansyah. Jajaran Polres Wonosobo, ditegaskan Aziz bahkan berkomitmen untuk mewujudkan Wonosobo yang Zero Risk, alias bebas dari resiko. “Saya mengajak seluruh komunitas dan segenap elemen masyarakat yang ada di Wonosobo untuk menghapus segala bentuk resiko, demi terealisirnya Wonosobo yang ramah HAM, serta Wonosobo yang Aman, Sehat, Rapi, dan Indah,” tegas Kapolres sebelum kemudian membubuhkan tandatangannya pada Plakat Wonosobo Zero Risk.
0 komentar:
Posting Komentar