WONOSOBOZONE - Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Jawa Tengah membekali petani tembakau di seputaran Jawa Tengah, untuk belajar pengelolaan ternak sapi di peternakan terpadu Ronggolawe Farm, Kembaran, Kalikajar.
Menurut Penyuluh Pertanian dari Set Bakorluh Jateng, Bayu Sasongko, kegiatan pembekalan diberikan dalam bentuk magang selama 5 hari, mulai tanggal 19 sampai 23 Agustus 2016, kepada sejumlah 20 petani, untuk mendapatkan materi di peternakan terpadu Ronggolawe Farm. Para petani ini datang dari 6 wilayah di Jawa Tengah, yakni Magelang, Temanggung, Wonosobo, Demak, Boyolali dan Banjarnegara, yang mana mereka merupakan perwakilan dari kelompok tani tembakau yang tersebar diwilayah Jawa Tengah.
Dijelaskannya, jika magang yang dilakukan ini merupakan yang kesekian kalinya, setelah sebelumnya juga dilakukan kegiatan sejenis. Direncanakan, akan ada 15 angkatan yang dilakukan pada tahun 2016 secara bertahap, dengan menggunakan sistem demplot. Sistem demplot yang dimagangkan sendiri ada 4, yakni kehutanan, pertanian, peternakan dan perikanan. Untuk magang di Ronggolawe Farm kali ini, yang dimagangkan adalah demplot peternakan, khususnya pembelajaran cara budidaya sapi potong.
Menurut Bayu, pembiayaan dari kegiatan magang ini diambilkan dari dana cukai. Hal tersebut dilakukan supaya memberikan bekal ilmu kepada petani tembakau, agar memiliki keterampilan dan pengetahuan berbudidaya sapi potong, sehingga petani tidak terpaku dengan tembakau yang nilainya tidak stabil.
Saat ini, harga tembakau yang tidak bisa dipastikan, membuat petani tembakau mengalami nasib yang memprihatinkan. Sehingga untuk meningkatkan kesejahteraanya, mereka perlu melakukan usaha lain. Selama 5 hari, para peserta mendapatkan materi dari para pelaku budidaya, termasuk bagaimana cara beternak sapi potong.
Diharapkan, petani tidak hanya mengandalkan hasil tembakau saja. Tapi, bisa menerapkan ilmu yang didapatkan saat magang untuk sumber pendapatannya, seperti sapi potong. Di Peternakan Terpadu Ronggolawe Farm, peserta magang dibimbing langsung oleh pelaku dan peternak sapi potong, Danang Suwandono, yang juga Ketua Kelompok Tani Ronggolawe Farm. Selama mengikuti magang, para peserta magang menginap di rumah-rumah penduduk, untuk memudahkan penyerapan informasi, termasuk untuk menambah keakraban satu sama lainnya.
Terkait program ini, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Abdul Munir, menanggapi positif, sembari berharap, agar kegiatan ini menjadi diversifikasi usaha para petani tembakau, dan secara bertahap tidak sepenuhnya menggantungkan usahanya pada tembakau.
Sementara terkait dipilihnya budidaya ternak sapi potong, hal ini ditanggapi positif pihaknya, sebab ternak sapi memiliki peran penting dan punya peluang pasar yang menggembirakan, karena merupakan ternak unggulan penghasil daging nasional. Dan saat ini di beberapa daerah, pemeliharaan sapi dilakukan secara terpadu dengan tanaman, yang dikenal dengan sistem integrasi ternak tanaman. Di beberapa tempat, sistem ini ternyata bisa meningkatkan pendapatan petani, termasuk bisa memperbaiki kesuburan tanah, menyediakan sekaligus meningkatkan produktivitas pakan, selain sebagai sumber pendapatan tambahan melalui penjualan pupuk kompos.
0 komentar:
Posting Komentar